Berbagai upaya untuk menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat terus diusahakan oleh berbagai pihak, termasuk oleh Kementrian Kominfo. Upaya itu salah satunya diwujudkan melalui kerjasama antara Ditjen Aptika Kominfo dan Komisi 1 DPR RI untuk menggelar webinar 4 Maret lalu. Acara yang yang bertema Digital dan Penguatan Ekonomi Umat itu menggandeng berbagai pihak, termasuk pesantren.
Webinar yang menghadirkan narasumber anggota DPR RI Komisi I dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Gus H. Muhamad Arwani Thomafi dan Dr. HM. Arif Faizin, M.Ag., dosen Pascasarjana UIN SATU Tulungagung itu diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah Indonesia. Selain dua narasumber di atas, acara tersebut juga mengundang KH. Muhammad Liwa’uddin M.Pd sebagai representasi pesantren. Ketua RMI Kabupaten Pati sekaligus Pengasuh Pesantren Mansajul Ulum Cebolek Kidul Margoyoso Pati itu menyatakan bahwa zakat pada zaman sekarang bisa difungsikan kemanfaataannya lebih maksimal agar bisa meningkatkan kesejahteraan umat.
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa “pendistribusian zakat itu bisa disalurkan dengan cara diberikan kepada penerima zakat dalam bentuk modal usaha yang nantinya bisa dikembangkan sendiri. Dengan demikian dampak dan manfaatnya bisa benar-benar dirasakan untuk kesejahteraan umat”. Beliau juga menegaskan bahwa “Orang Islam harus mandiri, kaya dan mampu memberdayakan diri sendiri. Umat Islam harus mandiri dan kuat”. Pungkasnya.
Pernyataan tersebut didukung oleh pembina lembaga perekonomian NU kabupaten Blitar, Dr. HM. Arif Faizin, M.Ag. Ia menambahkan bahwa Islam melalui zakat mestinya bisa memakmurkan umat. Apalagi dengan pemanfaatan digitalisasi yang tepat, maka upaya pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat semakin mudah terwujud.
Kepada muda-mudi serta penggerak ekonomi masyarakat yang hadir sebagai peserta, beliau berpesan “Jangan pernah berhenti belajar dan beradaptasi terhadap perubahan zaman. Karena perubahan adalah keniscayaan. Orang yang mampu beradaptasi dengan zaman dia tidak akan tergilas oleh zaman”.
Lebih lanjut Gus Aang, sapaan akrab H. Arwani Thomafi, memberikan tips menghadapi perkembangan digitalisasi di sektor ekonomi. Pertama, kita harus merubah mindset dari konvensional ke digital yang dibarengi dengan kemauan kuat untuk belajar hal-hal baru dari platform-platfrom digital. Kedua, harus punya penguasaan teknik digital dan standarisasi pemahaman tentang pemanfaatan operasionalisasi digital. Sebagai penutup beliau memberikan semangat kepada para peserta bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang paling adaptis dalam menghadapi perubahan zaman. Tak terkecuali dalam menghadapi era digital ini. “Manfaatkan peluang digital untuk peningkatan ekonomi. Pilihannya; tergilas atau menggilas!” Pungkasnya.
Reporter: Durrotul Mahbubah