Muhammad Ulil Albab santri Mansajul Ulum ikuti program Awardee Non-Degree Santri International Fellowship di Inggris. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi, ia bersama 19 santri dari berbagai provinsi di Indonesia resmi dikirim oleh pihak Kemenag RI ke Coventray University, Inggris untuk melaksanakan misi memperkuat interfaith atau hubungan antar umat beragama pada 24 November 2024, lalu.
“Indonesia ini mempunyai keberagaman agama sangat banyak yang mayoritasnya adalah agama Islam. Sedangkan di Inggris, keberagaman dalam beragama juga sama tak kalah banyaknya. Tetapi, justru di sana Islam menjadi agama yang minoritas berbanding terbalik dengan Indonesia. Untuk program ini nanti akan membahas terkait dengan bagaimana interfaith atau hubungan antar umat beragama ini terjalin.” Jelas salah satu Ustad Madin Em-Yu itu.
Program yang diperkirakan akan berlangsung selama 3 pekan tersebut merupakan ajang aktualisasi menebar nilai-nilai moderasi yang diamanahkan kepada mereka selaku duta moderasi dari Indonesia. Momen ini juga dimanfaatkannya untuk meningkatkan skill berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
“Saya juga memiliki tujuan untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dengan melakukan komunikasi secara langsung dengan beberapa native speaker atau penutur asli yang dalam hal ini adalah orang Inggris,” sambungnya.
Ia mengaku bahwa pencapaiannya tersebut tak lepas dari bekal yang didapatkannya dari pondok pesantren. Mengingat salah satu proses seleksi yang disyaratkan adalah seleksi kitab kuning. Tidak hanya skill kitab kuning yang harus dikuasai, tapi juga kemampuan untuk membawakan dan menyebarkannya hingga kancah internasional.
”Santri tidak hanya mahir dalam pembelajaran agama di pesantren tetapi juga mampu bersaing secara global dengan menimba ilmu di luar negeri untuk sharing terkait nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai pesantren.”
Reporter: Muhammad Sholihul Huda, Redaktur Em-Yu.