Menyambut Cawu III Madrasah Diniyah (Madin) Mansajul Ulum, Pengasuh memberikan pengarahan kepada seluruh santri. Dalam pengarahannya, Ibu Nyai Umdatul Baroroh menekankan kepada seluruh santri tentang pentingnya memahami makna dari ujian Catur Wulan yang ada di Madin Mansajul Ulum selama ini.
“Ujian Cawu bukanlah sebuah tujuan dalam proses mencari ilmu, melainkan bagian kecil dari evaluasi santri dalam belajar. Oleh karena itu, dalam proses menjalankan ujian, santri tidak boleh hanya berorientasi kepada nilai saja, sebab tujuan santri di pesantren adalah mencari ilmu bukan nilai. Sehingga momen ujian Cawu harus dijadikan para santri sebagai pemacu diri untuk lebih giat dalam mencari ilmu.”
Beliau juga memberikan dorongan dan motivasi belajar kepada para santri, baik putra maupun putri, terutama yang masih merasa kesulitan dalam belajar. Ketika mengalami kesulitan, santri harus tetap sabar, istiqamah dan tidak menyerah. Dengan menyitir maqalah dari kitab Ta’limul Muta’allim beliau mengajak para santri bersama-sama untuk dapat sabar dalam menjalani proses belajar.
Sabar menurut beliau adalah tahammul al-masyaqqoh atau menahan rasa berat dan tidak enak selama prosesi tholabul ilmi di pondok. Di depan para santri putra dan putri yang berkumpul di halaman pesantren pada 20 Februari lalu itu, beliau mengingatkan pesan Syekh Zarnuji yang menegaskan bahwa “La yunalul ilmu bi rahatil jismi.” Artinya, ilmu tak akan bisa diperoleh dengan tubuh yang nyaman (enak-enakan)”. “Pelajar yang ingin sukses harus siap untuk melawan rasa malas dan meningkatkan kesungguhannya. Tanpa itu siapapun tak akan bisa mencapai ilmu yang dicita-citakan. Itu sudah menjadi sunnatullah yang tidak bisa dirubah”, tegasnya.
Karena itu beliau beraharap kepada para santri agar bisa bersungguh-sungguh dalam belajar untuk mempersiapkan ujian Cawu III supaya bisa meraih ilmu yang lebih baik.
Ujian Cawu III yang dilaksanakan mulai tanggal 21-25 Februari 2024 itu dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama berlangsung pada pukul 09.00-10.15 dan diikuti oleh para santri yang masuk sekolah pada siang hari. Adapun sesi kedua, berlangsung mulai pukul 14.30-15.45 yang diikuti oleh santri marhalah ula. Sementara sesi ketiga, berlangsung pada pukul 15.45-17.00 yang diikuti oleh santri marhalah wustho dan ulya.
Reporter: Ahmad Ainun Ni’am, Santri Mansajul Ulum.