Lebih dari separuh bulan mengarungi Ramadhan, Pondok Pesantren Mansajul Ulum gelar khataman pengajian posonan disusul buka bersama pada Senin, 17 Maret 2025 lalu. Seremonial tersebut dilaksanakan selepas mengkhatamkan kitab Minhajul Muta’allim dilanjut dengan pembacaan tahlil.
Ibu Nyai Hj. Umdatul Baroroh menyatakan bahwa walaupun secara de facto ada kitab yang belum khatam acara tersebut tetap diadakan. “Meski begitu alhamdulillah masih ada kesempatan untuk mengkhatamkan ngaos nanti malam dan esok hari,” papar beliau.
Terlepas dari itu, acara ini merupakan momen yang dinantikan oleh para santri. Pasalnya dengan begitu telah terbayar lunas semua perjuangan santri selama posonon ini. Tak hanya itu antusiasme dan euforia juga santri rasakan lantaran sebentar lagi liburan panjang di rumah masing-masing. “Ini merupakan momen yang ku tunggu, karena sebentar lagi mudik setelah 1 tahun tidak pulang,” kata salah satu santri asal Jawa Barat tersebut.
Seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya, selain khataman juga diadakan acara berbuka puasa bersama untuk melepas santri sebelum liburan. Adapun persiapan bukber tersebut disiapkan langsung oleh santri yang terdiri dari anak pasca Aliyah dan beberapa anak Mathole’. Sedangkan menu yang disajikan berupa pecel lele, sayur sop, bistik, ayam, beserta pencuci mulutnya, es cincau. Bukber yang diadakan di aula pondok tersebut meski membentuk antrian panjang tak urung membuat santri tetap rapi mengantri.
Ketua pondok Yulia Selviana dalam kesempatan lain mengungkapkan bahwa bagi santri salaf, Ramadan adalah bulan pendidikan jiwa yang mengajarkan ketakwaan, kesabaran, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. ” Dengan memperbanyak ibadah dan menuntut ilmu, mereka menjadikan Ramadan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah SWT.” Ujarnya. “Ramadhan bukanlah sekadar bulan puasa, tetapi juga bulan tarbiyah yang membentuk santri menjadi ulama yang berilmu dan berakhlak mulia,” lanjutnya.
Oleh: Dyasahrin Khaszahra, Redaktur EM-YU