Menu

Mode Gelap

Liputan · 5 Mei 2024 09:07 WIB ·

Kiai Zainal Arifin Tekankan Urgensi Tafaqquh Fiddin bagi Santri


 Kiai Zainal Arifin Tekankan Urgensi Tafaqquh Fiddin bagi Santri Perbesar

Rais Syuriah PCNU Kabupaten Demak, KH. M. Zainal Arifin Ma’shum mengungkapkan urgensi tafaqquh fiddin bagi santri. Hal itu disampaikan kepada para santri Mansajul Ulum dalam acara Peringatan Haul K.H. Abdullah Rifai dan Nyai Hj. Salamah sekaligus Wisuda Madrasah Diniyyah Mansajul Ulum tahun ajaran 1444-1445 H/2023-2024 M.

Beliau menceritakan kenangannya ketika masih nyantri di Mansajul Ulum. “Pertama kali saya mendengar nama Mansajul Ulum itu langsung kaget. Mansajul Ulum itu artinya tempat menenun ilmu. Yang namanya menenun itu pasti njlimet, pelan-pelan, dan harus fokus. Tapi hasilnya pasti luar biasa. Begitu saya masuk disini, benar sekali. Saya diajari ilmu yang njlimet, tahqiq, dan harus fokus. Karena Romo pengasuh sangat tegas dan disiplin. Jika benar-benar kuat, Insya Allah menjadi orang yang sesungguhnya”, kenangnya.

Lebih lanjut, Kiai asal Demak itu menjelaskan bahwa pesantren merupakan tempat untuk tafaqquh fiddin yang sesungguhnya. Para santri harus memiliki motivasi yang kuat untuk tafaqquh fiddin. Karena hari ini orang yang mau menekuni agama secara sungguh-sungguh semakin sedikit. Banyak orang yang sibuk mencari gelar akademik tapi tidak peduli dengan tafaqquh fiddin. 

“Banyak santri sekarang yang tergoda untuk tidak mendalami tafaqquh fiddin. Padahal tafaqquh fiddin ini merupakan tujuan muassis dalam menggembleng para santri agar menjadi santri betulan, bukan santri-santrinan. Jika santri di pondok dididik oleh pengasuh yang tegas dan perhatian maka yang beruntung adalah santrinya. Jangan merasa keberatan ketika di pondok ditekan terus. Karena itu yang membuat santri semakin tangguh.” Terang ulama’ kharismatik yang sekaligus menantu dari K.H. Abdullah Rifa’i itu.

“Untuk bisa sukses dalam tafaqquh fiddin, santri perlu mengetahui kuncinya”, tambahnya. Kunci sukses dalam tafaqquh fiddin menurutnya adalah:

  1. As shumtu. As shumtu dalam Bahasa Arab adalah ‘adam al takallum ma’a qudratihi fi zamanin thawilin (menahan diri dari bicara dalam waktu yang lama, meskipun ia mampu bicara). Artinya, untuk bisa mendapatkan ilmu yang barokah, santri harus banyak diam di depan pengasuh atau guru. Maksudnya adalah tidak banyak protes, melainkan menyimak gurunya selama pembelajaran berlangsung. 
  2. Al istima’. Artinya, mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Ketika diam, santri harus menyimak dan mendengarkan gurunya dengan sungguh-sungguh, bukan melamun, apalagi tidur.
  3. Al Hifdzu. Artinya menghafalkan. Agar seseorang menjadi alim maka harus banyak menghafalkan. Dengan hafalan yang banyak, santri akan memiliki keunggulan yang lebih.
  4. Al amal. Artinya mengamalkan atau melakukan. Jika kita sudah memiliki ilmu maka harus diamalkan, meski tidak semuanya. Jika ilmu itu diamalkan maka semakin bermanfaat dan barokah. 
  5. An Nasyru. Artinya, disebarkan atau diajarkan kepada orang lain. Tanggung jawab seseorang yang memiliki ilmu adalah menyebarkan ilmu tersebut kepada siapapun dengan ikhlas. 

Beliau menambahkan sebuah pesan dari Mus’ab bin Zubair bin Awwam kepada putranya. Pesan Mus’ab kepada putranya: “Belajarlah ilmu dengan sungguh-sungguh. Ketika kamu punya harta maka ilmumu akan menjadi perhiasanmu. Tapi ketika kamu tidak punya harta maka ilmumu bisa mencukupi kehidupanmu.” 

Sebelum mengakhiri mau’idzahnya, beliau tidak lupa berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati untuk terus menerus mencari ilmu. “Teruslah mencari ilmu. Jangan hanya berhenti pada ilmu syari’at, tetapi harus dilanjutkan kepada ilmu thariqah.” Tegasnya. 

Reporter: Durrotul Mahbubah, santri Mansajul Ulum. 

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 104 kali

Baca Lainnya

Santri Putra Mansajul Ulum Peringati Maulid Nabi Bersama Pengasuh

16 September 2024 - 10:16 WIB

Semarak HUT RI Ke-79, Santri Mansajul Ulum Meriahkan dengan Lomba

20 Agustus 2024 - 08:29 WIB

Arahan Pengasuh Jelang Cawu I Madin Mansajul Ulum

13 Agustus 2024 - 11:30 WIB

Santri Mansajul Ulum Raih Juara MQK dalam PORSADIN Tingkat Kabupaten Pati

7 Agustus 2024 - 11:19 WIB

Resmikan Komplek Baru, Mansajul Ulum Gelar Sholawatan

25 Juli 2024 - 17:28 WIB

Ibu Hj. Umdatul Baroroh: Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak

18 Juli 2024 - 09:11 WIB

Trending di Liputan