Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri menggelar Tabligh Akbar yang sangat dinantikan, pada 12-13 Januari 2025. Berlangsung selama dua hari penuh acara ini berlangsung dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan tablighan yang dilaksanakan setiap dua minggu sekali, melibatkan sembilan kelompok santri yang terpilih berdasarkan hasil voting terbanyak. Acara ini menampilkan beragam penampilan menarik dari para santri, mulai dari MC, Qiro’, Saritilawah, Tahlil, Sholawat, Inti hingga puisi.
Nur Lubsi, selaku ketua panitia, menjelaskan bahwa tujuan utama dari Tabligh Akbar ini adalah untuk mengapresiasi bakat santri dan mendorong mereka untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki. “Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi santri yang berbakat dan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat.Harapannya bisa mengembangkan bakat yang dimiliki dan bisa memotivasi santri lainnya”.
Para peserta menunjukkan dedikasi tinggi dalam mempersiapkan penampilan mereka. Latihan intensif, pemilihan kostum, dan perhatian terhadap detail seperti suara dan intonasi menjadi fokus utama. Salah satu peserta mengungkapkan kebanggaannya berpartisipasi dalam acara ini.
Panitia juga bekerja keras dalam menyiapkan berbagai aspek acara, mulai dari sound system hingga dekorasi. Kehadiran dua dewan juri yang kompeten, yaitu Ustadzah Iffadun Nada, Lc. dan Ustadzah Irfatin Maisaroh, M.Pd menambah kredibilitas penilaian acara ini.
Pengasuh pondok, Ibu Hj. Umdatul Baroroh, turut memberikan apresiasi atas ketepatan waktu dan kesiapan acara, serta menyampaikan pesan penting untuk terus meningkatkan ilmu dan akhlak di kalangan santri. “Agenda yang dilaksanakan tepat waktu seperti menunjukkan bahwa persiapannya matang dan sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.” Ungkap beliau.
Momen pengumuman pemenang diakhiri dengan suasana meriah, disertai tepuk tangan riuh dari para santri yang hadir. Acara ditutup dengan sesi foto bersama para pemenang dan kesempatan bagi dewan juri untuk memberikan tanggapan serta saran yang konstruktif.
Reporter: Fika Nurun Tajalla, Santri Mansajul Ulum.