Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) Pati bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiah Nahdlatul Ulama Pati (RMI NU) Pati mengadakan sosialisasi program pemberdayaan ekonomi pesantren berbasis pertashop di Pondok Pesantren Mansajul Ulum. Acara yang berlangsung pada 29 Juli 2023 ini diikuti oleh 40 perwakilan pesantren di kabupaten Pati. Turut hadir dalam acara ini pengurus pusat Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES), Bapak Zainal Arifin, Ketua Project Manager Office Pertashop, Bapak Dominggo, dan Branch Manager Bank Syari’ah Indonesia Cabang Pati, Bapak Abdul Mutholib.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua RMI Pati, Bapak KH. Muhammad Liwauddin. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa sejatinya pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang sudah lama dan telah mempunyai kemandirian ekonomi. Hal ini terlihat dari keberhasilan pesantren dalam melakukan pembangunan dan pengembangan lembaganya tanpa melibatkan pihak lain. Walaupun demikian, kegiatan sosialisasi pemberdayaan ekonomi pesantren ini merupakan upaya membangun sinergitas antara pondok pesantren dengan pihak lain. Hal ini dibenarkan oleh perwakilan pengurus pusat MES, Bapak Zainal Arifin dari Jakarta.
Sosialisasi yang digelar di aula Pesantren Mansajul Ulum Putri ini menghadirkan beberapa narasumber. Narasumber pertama adalah Bapak Dominggo, Ketua Project Manager Office Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah. Ia mengingatkan beberapa pertimbangan yang penting diperhatikan dalam pendirian pertashop. Diantaranya adalah terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan, seperti adanya akses jalan yang dapat dilewati oleh mobil tangki, adanya jaringan listrik, serta lokasi yang memungkinkan untuk mencapai omset penjualan yang tinggi. Materi selanjutnya disampaikan oleh Branch Manager BSI Pati, Bapak Abdul Mutholib. Ia menjelaskan tentang managemen pembiayaan pendirian pertashop. “BSI dapat menjadi mitra pembiayaan bagi Pertamina. Di antara bentuk pembiayaan yang ditawarkan oleh BSI adalah BSI super Micro, Micro, dan KUR kecil”, tambahnya.
Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Bapak Lutfillah Syauqi Alhafidz. Peserta sangat aktif dan antusias. Hal itu bisa terlihat dari beberapa pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan oleh peserta.
Reporter: Muhammad Ulil Albab