Jelang cawu II Madin Mansajul Ulum, pengasuh memotivasi para santri dalam agenda Pengarahan Pengasuh Menyambut Cawu ll yang berlangsung di halaman Pondok Pesantren Mansajul Ulum pada ahad, 17 November 2024, kemarin.
Dalam pengarahannya, K.H. Liwauddin selaku pengasuh menyampaikan bahwa setiap lembaga memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam mendidik para santri. Sebagai santri yang memiliki sifat yang bervariasi, maka tuntutan kita adalah memilih dan memilah lembaga yang bisa menempa diri kita agar menjadi lebih baik.
“Cara mendidik kita itu beda-beda, yang penting adalah hasilnya” tutur K.H. Liwauddin.
Beliau juga jelaskan urgensi belajar dalam menghadapi cawu II yang akan berlangsung selama 18-21 November 2024, besok.
“Adanya cawu ini bisa kita jadikan ajang untuk semakin muthola’ah apa yang telah kita dapatkan dari Madrasah Diniyah kita. Apalagi kaitannya dengan tes yang bersifat cawu, itu tidak banyak.”
“Kita harus bersungguh-sungguh dalam belajar. Kita harus merasa malu jika tidak bisa mengerjakan, bahkan tidak bisa naik kelas. Sehingga usaha dalam menghadapi tes harus ada bedanya dengan tidak ada tes. Disiplin keilmuan ini harus kita peroleh dengan sungguh-sungguh, yang mana kelak akan kita jadikan sebagai bekal. Teruslah belajar, agar ketika menghadapi evaluasi besok kita mampu mengerjakannya” sambungnya.
Dalam cawu kali ini para santri seharusnya bisa menjadikan hasil dari cawu I sebagai evaluasi sekaligus batu loncatan untuk meningkatkan prestasi pada cawu II dan cawu III mendatang.
“Kemampuan kita bisa diukur berdasarkan sejauh mana usaha, ketekunan dan kerja keras kita selama ini. Jadi, pada cawu ini perlihatkanlah kemampuan kalian masing-masing. Meski itu bukan menjadi target, namun pencapaian bagus yang sudah kalian raih pada cawu I harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi.” Imbuh Ustadz Fackri selaku Kepala Madin.
Reporter : Durrotul Mahbubah, Redaktur Em-Yu.