Di antara tradisi bulan suci Ramadhan yang terdapat di pesantren Indonesia adalah ngaji pasanan atau ngaji balagh Ramadhan. Hal ini sudah menjadi kegiatan rutin dan sudah mentadrisi di pesantren-pesantren tradisional di Indonesia, termasuk Pondok Pesantren Mansajul Ulum Cebolek Margoyoso Pati.
Ngaji pasanan sering dilakukan dengan format bandongan, yakni seorang kiai membacakan kitab kuning dengan menjelaskan makna dari setiap kata atau kalimat yang dibaca kemudian santri mendengarkan dengan seksama sambil mencatat penjelasan di antara baris-baris tulisan di dalam kitab.
Terdapat beberapa kitab yang dikaji pada Ramadhan tahun ini. Di antaranya adalah Tafsir Yasin karangan Syekh Hamami Zaddah, Al Maqasid, Lubabul Hadits, Lathoiful Isyarot, dan Kifayatul Akhyar. Meski tergolong kitab-kitab kecil, penjelasan dari pengasuh K.H. M. Liwauddin, M.Pd, sangat mendetail. Terlebih kitab Al Maqashid yang dibandong secara offline dan online melalui medsos pondok.
Namun pengajian-pengajian tersebut tidak bisa seluruhnya dinikmati para santri secara keseluruhan. Seperti kitab Lubabul Hadits yang khusus diperuntukkan bagi santri yang belum genap 3 tahun mukim di pondok. Kitab ini dibalagh langsung oleh Ibu Nyai Umdah El Baroroh, MA. untuk santri putri, dan Ustadz M. Fakcri Bashri untuk kalangan santri putra, pengajian tersebut berlangsung dengan lancar.
Diikuti oleh seluruh santri Mansajul Ulum dan santri pasanan dari luar, balagh Ramadhan di PP. Mansajul Ulum kali ini telah berlangsung selama 16 hari terhitung sejak malam 2 ramadhan sampai tanggal 17 Ramadhan 1445 H. Diakhiri dengan khataman dan buka bersama keluarga besar pondok pesantren Mansajul Ulum, berlanjut dengan kepulangan santri esok harinya.
Reporter: Ainun Ni’am, Santri Mansajul Ulum.