Tim Ad Hoc Pesantren Mansajul Ulum Putri sukses menggelar debat kandidat calon ketua Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri periode 2024/2025. Disaksikan oleh seluruh santri, debat ini berlangsung di aula utama pondok putri pada 17 Februari 2024 lalu.
Peserta debat berasal dari bakal calon ketua yang lolos lima besar. Mereka adalah Fransiska Dwi Kaila Nasywa, Siti Hamidah, Siti Isma Zulaikha, Yulia Selviana, dan Safrina Zahrotul Khoiriyah. Debat yang berlangsung semalam itu menyisakan poin-poin yang mendalam bagi para santri. Pasalnya, setelah ini mereka akan menyetorkan suara mereka pada pemilu mendatang.
“Setelah debat ini nantinya akan ada pemilu yang akan terlaksana pada 23 Februari 2024 mendatang.” Papar Tim Ad-Hoc.
Debat ini merupakan serangkaian tahapan dalam mekanisme pemilihan ketua Pondok Pesantren Mansajul Ulum Cebolek periode 2024/2025. Agenda yang sudah disiapkan jauh-jauh hari itu diawali dengan penjaringan bakal calon. “Agenda ini sudah kami mulai sejak tanggal 10-11 Februari 2024, kemarin. Kita awali dengan melakukan penjaringan bakal calon dari masing-masing kamar.” Imbuhnya.
Lebih jelasnya, setiap santri memilih 2 delegasi dari masing-masing kamar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Penghitungan suara dilakukan secara terbuka di hadapan seluruh santri dengan mengambil 2 santri yang ditunjuk sebagai saksi. Dari penjaringan tersebut Tim Ad Hoc berhasil mengantongi 12 nama dari 7 kamar yang ada. Setelah mengantongi 12 nama kemudian diadakan penjaringan lagi untuk dilantik sebagai 5 kandidat calon ketua.
Debat kandidat ini merupakan sarana yang difasilitasi oleh Tim Ad Hoc sebagai proses pemilihan ketua baru Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri. Dalam debat ini para kandidat mendapatkan hak untuk menyampaikan visi dan misi sekaligus pendapat tentang tema yang telah ditentukan oleh Tim Ad Hoc.
Azka selaku anggota Tim Ad Hoc mengaku, bahwa debat ini merupakan hal yang sangat penting. “Debat ini sangat penting untuk dilaksanakan supaya teman-teman santri bisa melihat dan mengerti arah dan strategi para kandidat dalam membawa masa depan Pondok Pesantren tercinta ini nantinya.” Tuturnya.
Ia menambahkan adanya tahapan-tahapan yang telah ditempuh selama kurang lebih satu minggu terakhir ini bisa memberikan pengetahuan sekaligus penyadaran kepada mereka agar tidak memilih ketua pondok periode depan secara asal-asalan.
Para kandidat diharapkan tidak hanya gencar dalam menyampaikan visi misi. Tapi mereka juga harus membuktikan janji-janji yang telah disampaikan hadapan semua santri. Hal itu disorot oleh ketua Ad Hoc, Syifa Zairotun Nafisah. “Semoga visi misinya bisa terwujud, karena pada realitanya ketika sudah berjalan pasti banyak hambatan-hambatan untuk mewujudkan visi mereka.” Terang pembina tahun ini.
Debat malam itu juga menandakan bahwa masa kampanye telah usai dan dilanjutkan dengan hari tenang sampai pemilu mendatang.
Reporter: Durrotul Mahbubah, Santri Mansajul Ulum.