Usai liburan pondok, 13 Mei 2024, Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Mansajul kembali memulai kegiatan belajar mengajarnya (KBM). Pembukaan KBM madin diawali dengan halal bi halal yang diikuti oleh seluruh santri Mansajul Ulum serta dewan asatidz dan digelar di halaman Pondok Pesantren Mansajul Ulum.
Bapak Muhammad Fakhri Basri, selaku kepala Madin di tahun ini, dalam sambutannya memberikan berbagai motivasi untuk menumbuhkan semangat bagi para santri dalam belajarnya. “Berhubung Madrasah Diniyah kita akan segera dimulai, marilah kita semua memulai menata hati dan niat untuk tholabul ilmi secara baik. Jangan sampai baru awal tahun tapi semangatnya akhir tahun. Awal tahun semangatnya harus awal tahun. Akhir tahun semangatnya juga harus awal tahun.” tuturnya.
Tak hanya memberikan semangat, beliau juga memberikan cambukan bagi para santri mengenai hakikat santri yang sebenarnya di pesantren. “Santri adalah mereka yang saling menyayangi sesama hamba Allah, mencintai ilmu, dan tidak pernah berhenti untuk belajar.” jelasnya.
Selain memberikan motivasi kepada seluruh santri, beliau juga menjelaskan terkait dengan pentingnya spirit mencari ilmu (tholab) bagi seorang santri. Karena sesuatu yang tidak ditempati oleh sifat, maka tidak layak baginya menyandang nama sesuai sifat tersebut. Gelar santri sebagai tholibul ilmi harus memiliki sifat tholab, yaitu spirit mencari ilmu setiap saat. Sehingga tidak layak menyandang gelar seorang santri kecuali mereka yang menyandang karakteristik santri, yakni selalu belajar dan haus ilmu pengetahuan.
Pengasuh Pondok Pesantren Mansajul Ulum, Romo KH. Muhammad Liwa’uddin Najib memberikan pesan yang tak kalah pentingnya bagi para santri dalam mencari ilmu, yaitu berkaitan dengan rasa ta’dzim kepada guru.
“Guru-guru kita adalah orang yang harus kita ta’dzimi dan muliakan. Saya berharap besar kepada anak-anak, dengan mukodimah sore ini kita sudah bisa menanamkannya. Mereka yang mengajarkan Diniyah adalah orang-orang yang harus kita ta’dzimi bersama.” Tandas beliau saat memberikan mauidzoh hasanah.
Acara tersebut berjalan dengan penuh hikmah. Para santri dengan begitu cermat meresapi setiap dawuh-dawuh yang diberikan oleh Bapak kepala Madin dan Pengasuh Pesantren Mansajul Ulum. Acara tersebut berakhir ditutup dengan saling bersalam-salaman di antara para santri dengan dewan guru Madin Manasajul Ulum.
Reporter: Muhammad Sholihul Huda, santri Mansajul Ulum.