Pondok Pesantren Mansajul Ulum adakan shalawatan bersama dalam rangka memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW 1445 H. Kegiatan ini merupakan malam puncak perayaan maulid yang telah dilakukan sejak tanggal 01 Rabiul Awal 1445 H. Selama dua belas malam, para santri rutin membaca kitab Al-Barzanji setiap malam.
Malam puncak perayaan yang diisi dengan shalawatan ini menghadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Mansajul Ulum, Romo K.H. Liwauddin untuk memberikan mauidzhah kepada para santri. Kegiatan yang digelar di halaman pondok ini diikuti oleh seluruh santri putra dan dimeriahkan oleh grup Rebana Al Muhibbun. Seluruh santri tampak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan shalawatan.
Pengasuh, dalam mauidzah hasanahnya menekankan kepada seluruh santri agar selalu bersyukur dengan anugerah menjadi salah satu umat Nabi Muhammad Saw. Ungkapan syukur itu harus dilakukan dengan meneladani af’al dan ahwal (tindak lampah) yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena semua yang dibawa oleh beliau adalah rahmatan lil alamin.
Beliau menjelaskan sebuah hadits yang harus diketahui dan diamalkan oleh para santri. Nabi bersabda:
ثَلاَثُ خِصَالٍ تُوْرِثُ قَسْوَةَ الْقُلُوْبِ: حُبُّ الْطَّعَامِ وَ حُبُّ النَّوْمِ وَ حُبُّ الرَّاحَةِ
Artinya: “Ada tiga hal yang menyebabkan keras hati, yaitu: suka makan, suka tidur, dan suka berleha-leha (bermalas-malasan).”
Hadis di atas mengajarkan kepada para santri tentang pentingnya menjaga diri dari sikap berlebihan dalam mengkonsumsi makanan dan membuang-buang waktu. Karena hal itu bisa menyebabkan kerasnya hati seseorang untuk menerima ilmu dan kebaikan. “Semoga dengan etika dan adab yang baik para santri mendapatkan ilmu yang barakah dan manfaat di dunia dan akhirat. Amiin.” Pungkas Kiai Liwauddin di akhir mauidzahnya.
Reporter: Muhammad Ulil Albab, Santri PP Mansajul Ulum