Gebyar acara mutakhorrijat angkatan 2024/2025 sukses membuat gegap gempita aula Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri. Digelar pada malam Jum’at, 20 Februari 2025 kemarin, perayaan kelulusan yang bertajuk “Graduating of Taraka” ini berhasil diselenggarakan dengan meriah dan diikuti oleh 29 mutakhorijat baik dari kelas IX maupun dari kelas XIl.
Istilah taraka sendiri diambil dari Bahasa Sanskerta yang bermakna bintang. “Dengan adanya Taraka (nama angkatan tahun ini), mbak-mbak mutakhorijat diharapkan tetap bersinar dimanapun tempatnya layaknya bintang yang menyinari gelapnya malam dengan cahayanya sendiri,” ucap Aisyah Fitri, salah satu mutakhorijat tahun ini.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, PATAM (Panitia Tahtiman Mutakhorrijat) yang dibentuk sejak bulan Agustus lalu itu tidak hanya menampilkan paduan suara, tetapi juga drama dan solo singer. Prosesi perayaan juga terlihat apik dengan dresscode biru keabuan yang senada. Hal itu menjadi bukti bahwa acara graduate tersebut paling meriah dalam 5 tahun terakhir. “Alhamdulillah kegiatannya berjalan lancar sesuai planning yang dibuat. Rasanya lega dihati,” ucap Siti Ririn Ramadhani selaku Sie. Acara.
Ketua PATAM, Garnis Firli Safitri turut mengutarakan bahwa selain menghibur para santri, acara ini merupakan reward bagi para mutakhorijat yang sudah bertahan selama mondok. “Kami juga mengadakan clossing party dengan sesi tukar kado dan surat ucapan untuk kenang-kenangan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, serangkaian sambutan juga melengkapi acara ini. Baik dari yang ditinggalkan maupun yang meninggalkan. Ustadzah Siti Khoirun Nisa’ dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya menjaga ilmu agama dari pesantren pada diri. “Setelah keluar dari pondok nanti kalian akan bertemu orang yang bermacam-macam. Sehingga ilmu-ilmu yang didapat di pesantren harus dijadikan prinsip yang kuat agar tidak terbawa pergaulan buruk yang dapat mencoreng nama baik pesantren,” papar beliau.
“Kalian juga seharusnya bersyukur jadi anak pondok. Karena saat nanti dialam kubur tinggal santai saja sebab kita punya ilmu agama,” sambung beliau. Dengan demikian acara ini diharapkan dapat menjadi pengingat para mutakhorrijat untuk selalu mengutamakan ilmu kepesantrenan sebagai benteng diri dan menjaga nama baik dunia pesantren.
Reporter: Dyasahrin khaszahra, Santri Mansajul Ulum.