Kemajuan teknologi merupakan hal yang tidak dapat dinafikan dalam kehidupan modern. Kemajuan ini tidak hanya membawa dampak positif bagi kehidupan, akan tetapi terdapat dampak negative yang turut berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Salah satu diantara dampak negatifnya adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja merupakan terjemahan dari “juvinile delinquency”. Secara etimologis juvinile deliquency berasal dari kata juvenile yang berarti anak, dan deliquency yang bermakna kejahatan. Dengan demikian, juvinile deliquency dapat disimpulkan sebagai suatu kenakalan yang dilakukan oleh anak remaja.
Masa remaja dikenal dengan masa strong and stress, yaitu terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik, dan pertumbuhan psikis yang bervariasi. Gerak aktivitas di lingkungan yang tidak memadai untuk memenuhi gejolak energinya, maka, anak remaja akan sering melupakan kelebihan energinya ke arah yang negatif. Hal ini yang menjadi pemicu berbagai tindakan kriminal.
Tahun 2023, di Indonesia terdapat lebih dari 19.000 kasus yang diakibatkan oleh kenakalan remaja, dan 38% korban di antaranya adalah anak remaja sendiri. Kenakalan remaja ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah:
- Kehidupan Keluarga
Keluarga merupakan titik awal dari munculnya berbagai masalah, bila unit-unit warga tidak bisa memenuhi kewajiban dan perannya masing-masing, maka kondisi tersebut akan melahirkan perpecahan di dalam keluarganya. Pada umumnya, kenakalan remaja ini berawal dari masalah broken home (rumah tangga yang hancur) baik karena putusnya perkawinan atau perceraian.
- Pengaruh Budaya Asing.
Globalisasi menjadikan paham-paham asing semakin meluas ke Indonesia. Padahal paham-paham tersebut belum tentu sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Hal tersebut tentu menyebabkan nilai-nilai sosial masyarakat memudar. Memudarnya nilai dan norma sosial ini pada akhirnya dapat menyebabkan munculnya kenakalan remaja. Akibatnya, akan terjadinya peningkatan kriminalitas dalam masyarakat.
- Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas juga diakibatkan oleh globalisasi yang merajalela. Meningkatnya hasrat untuk berkumpul dengan lawan jenis dan meningkatnya agresivitas serta dorongan seksual menjadi penyebab utama adanya pergaulan bebas. Untuk meluapkan pergolakan emosi yang berlebihan, anak remaja sering melakukan perbuatan atau tindakan menyimpang dari segi agama, budaya, dan adat istiadat yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain, bahkan lingkungan di sekitarnya, seperti:
- Tindakan kriminal berkaitan dengan perbuatan kejahatan yang dilakukan anak remaja, seperti mencuri, merampok dan lain-lain.
- Tindakan anarkis, tindakan sosial yang menyebabkan anak remaja berbuat main hakim sendiri, contohnya penjarahan, dan lain-lain.
- Penyalahgunaan narkotika, contoh tindakan ini sangatlah mudah ditemukan dalam kasus kenakalan remaja. Saat para remaja melakukan penyalahgunaan narkotika, maka mereka akan merasa ketergantungan secara terus-menerus.
- Bullying, tindakan yang juga paling sering dilakukan oleh anak remaja yang akan mengganggu mental si korban, terlebih jika korban memiliki cacat dari segi lahiriahnya.
Sebenarnya, masih banyak perbuatan-perbuatan remaja yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti penipuan, pengkorupsian, penyuapan kepada aparat keamanan.
Adapun usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui moralitas dan abolisionalistis. Pertama, yaitu moralitas yang menekankan pada upaya pembentukan serta pembinaan moral dan mental remaja yang dapat dilakukan melalui penyuluhan kesadaran hukum, penanaman rasa tanggung jawab, dan kesadaran beragama, serta penyuluhan tentang sebab-sebab kenakalan remaja. Kedua, yaitu dengan cara abolisionalistis yang dilakukan dengan mengurangi sebab-sebab yang mendorong anak remaja melakukan perbuatan yang delinkuen. Selain itu, upaya pencegahan kenakalan remaja juga dapat dilakukan dengan cara berusaha untuk memahami pribadi anak dan minatnya, serta memberikan cinta kasih simpatik.
Dari bacaan di atas, bisa kita ketahui bahwasanya kasus kenakalan remaja adalah masalah yang tragis dan harus segera diselesaikan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menetralisir semua faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kenakalan remaja, serta mengupayakan usaha-usaha pencegahan kenakalan remaja dengan bantuan para orang tua. Agar mereka bisa memantau anak-anak dan mendorongnya untuk berperilaku yang positif agar menjadi solusi terhindarnya anak dari tindakan yang menyimpang.
Oleh: Muhammad Aqil Mukhtar, Santri PP. Mansajul Ulum Putra.