Menu

Mode Gelap

Opini Santri · 17 Sep 2024 19:46 WIB ·

Pentingnya Nilai Moral dalam Pendidikan


 Sumber: id.pinterest.com. Perbesar

Sumber: id.pinterest.com.

Pendidikan merupakan aspek paling penting dan strategis dalam sebuah bangsa. Pendidikan juga merupakan kunci kemajuan dan kebangkitan sebuah bangsa. Jika pendidikan bisa berjalan secara dinamis dan produktif, maka nantinya bisa menunjang di segala aspek kehidupan.  

Adanya pendidikan merupakan hal penting. Karena setiap sesuatu itu harus didasari dengan pengetahuan ilmu yang  luas. Apalagi kita menjadi pemuda yang menjadi cerminan masa depan  untuk membawa bangsa ini bersaing dengan bangsa maju lainnya. Begitu juga sebaliknya, ketika kita tidak mempunyai pengetahuan yang luas maka bangsa kita akan terbodohi oleh perkembangan zaman yang ada.

Pendidikan merupakan jembatan untuk mencerdaskan generasi bangsa. Pendidikan memiliki peranan  yang begitu penting dalam kemajuan negeri ini. Apabila masyarakat memiliki pendidikan yang lebih baik, maka kita tidak akan dipandang sebelah mata oleh orang lain, bahkan oleh negara lain. Pendidikan merupakan bekal utama dalam kehidupan. Dengan pendidikan kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang boleh dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan. Akan tetapi, kondisi pendidikan kita saat ini sangat memprihatinkan. Seperti halnya maraknya kasus bullying yang berujung tawuran yang sedang terjadi di kalangan pelajar. Di sini peran guru dan  keluarga terutama orang tua sangat dibutuhkan untuk mendidik dan mengawal anak-anaknya. 

         Menurut KH. MA. Sahal Mahfudh yang dikutip Dr. Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya yang berjudul “Visi Pendidikan Transformatif” beliau memaknai pendidikan sebagai usaha dasar yang membentuk watak dan perilaku yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terarah. Jika dilihat dari perspektif Islam, pendidikan itu sangat menekankan pada aspek spiritual sebagai pondasi dalam membangun karakter, keilmuan, dan sosial. Jika pondasi spiritual kita kokoh, maka sangat mudah untuk membentuk karakter, keilmuan, dan sosial. Pendidikan Islam itu di dalamnya ada dimensi akidah, syariat, dan akhlak yang pasti melibatkan aspek rohani dan jasmani dalam rangka membangun kehidupan manusia. Baik sebagai makhluk individual maupun sosial.

    Banyak sekali kita jumpai pendidikan di Indonesia hanya mementingkan kemampuan akademiknya saja tanpa menyisipkan nilai-nilai moral. Lain halnya dengan pendidikan di pondok pesantren yang antara ilmu dan akhlak ditempatkan di tempat yang sejajar. Sekarang sedang disoroti oleh banyak orang baik dari segi ilmu, akhlak, dan moralnya. Semua itu bisa kita telusuri mulai dari metode belajarnya, cara menerapkan ilmunya, dan mengamalkan apa yang telah diketahuinya. Dari situ kita bisa melihat perbedaan antara pendidikan di dalam pesantren dan di luar pesantren. 

Sedangkan pendidikan bangsa sekarang itu lebih menekankan kepada pendidikan bagian luarnya saja, akan tetapi kurang menekankan pada akhlak dan moralnya. Seperti halnya akreditasi di sekolah yang lebih mengunggulkan nilai, tempat, dan sarana prasaranannya  guna mendapatkan nilai akreditasi yang baik dengan mengesampingkan nilai-nilai rohaniyah. Keduanya adalah hal yang sama-sama penting dan dibutuhkan terhadap bangsa. Dengan adanya berbagai pengetahuan yang dimiliki itu nantinya akan berkontribusi terhadap kemajuan zaman yang sesuai dengan norma kehidupan sosial. Di dalam kitab Ta’limul Muta’alim juga dijelaskan bahwa:

فيجب على كل مسلم حفظها، وانا حفظ ما يقع في بعض الاحيان ففرض علي سبيل الكفاية 

Diwajibkan bagi setiap orang muslim untuk menjaga akhlaknya, karena menjaga sesuatu yang sudah ia ketahui maka hukumnya fardhu kifayah”.

Menurut Imam Abu Hanifah di dalam kitab yang sama juga menjelaskan bahwa:

ما العلم إلا للعمل به، والعمل به ترك العاجل للآجل

“Ilmu itu tiada lain hanya untuk diamalkan, sedangkan mengamalkan ilmu itu artinya meninggalkan kepentingan dunia demi kepentingan akhirat (surga).”  Dari kutipan dalil di atas, marilah kita menghiasi kehidupan dengan adanya ilmu dan berpendidikan, tapi jangan lupakan akhlak dan moral guna untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat agar keduanya bisa tercapai dengan tepat.

Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan sekarang lebih mementingkan segi intelektual yang tidak diseimbangi dengan moral. Perlu kita ketahui bahwa keduanya adalah sama-sama penting untuk aspek kemajuan bangsa. Sebagai pemuda bangsa, harus mampu menyelaraskan dan menyeimbangkan antara intelektual dan moralitas. Dengan adanya keselarasan tersebut kita bisa menyeimbangkan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi. Jika bukan kita para pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan bangsa ini. Karena nasib suatu bangsa ke depannya itu ada di tangan kaum para pemuda. 

Oleh: Fika Nurun Tajalla, santri Mansajul Ulum Putri.

 

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 74 kali

Baca Lainnya

Dampak Dualisme Hukum Terhadap Perempuan

8 Oktober 2024 - 17:05 WIB

Meneladani Jejak Langkah Imam Syafii

1 Oktober 2024 - 11:39 WIB

Isu Mayoritas dan Minoritas Agama

24 September 2024 - 18:38 WIB

Cantik dari Dalam atau Cantik dari Luar?

10 September 2024 - 19:03 WIB

Peran Negara Lain dalam Kemerdekaan Indonesia di Kancah Internasional

3 September 2024 - 10:47 WIB

Gotong Royong dalam Perspektif Islam

27 Agustus 2024 - 11:19 WIB

Trending di Opini Santri