Menu

Mode Gelap

Opini Santri · 17 Jun 2025 13:42 WIB ·

Siapakah Makhluk yang Paling Mulia di Sisi Allah?


 Siapakah Makhluk yang Paling Mulia di Sisi Allah? Perbesar

Iman kepada Allah Swt. merupakan rukun iman yang pertama. Kepercayaan  akan wujud zatnya, sebagai zat yang agung dan memiliki kesempurnaan di atas segala-galanya. Zat yang tiada bandinganya dan zat yang mempunyai otoritas mutlak atas hamba-hambanya. Lantas apa yang menjadikan suatu makhluk mendapat kedudukan mulia di sisi Allah Swt?

Di dalam agama Islam, kemuliaan di sisi Allah Swt dilandaskan atas seberapa iman dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah Swt. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an Surat al-Hujurat ayat 13, artinya: “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal’’

Lantas siapa saja yang menjadi makhluk paling utama secara mutlak dari kalangan manusia, malaikat atau jin, baik di dunia maupun di akhirat? dalam kitab Taqrirot jauharoh at-tauhid karangan Syaikhona K.H. Maimoen Zubair disebutkan bahwa:

(وافضل الخلق على الاطلاق) من بشر او ملك او جن دنيا واخرى(نبينا) محمد (والانبيا يلونه فى الفضل) وافضلهم اولوا العزم، وهم: ابراهيم،وعيسى،وموسى،ونوح ثم بقية الرسل وسائرالانبياء مع تفضيل بعضهم على بعض (وبعدهم) اي بعد الالنبياء(ملائكة ذي الفضل) اي ملائكة الله ذي الفضل، فمرتبة الملائكة  تلي مرتبة الأنبياءعلى الاطلاق. وعلى هذا جمهورالاشاعرة. (وهذا قوم) من الما تريدية(فضلوا) بين الفرقين الانبياء والملائكة، فقالوا: الانبياء افضل من رؤساءالملائكة؛ كجبريل،وميكائيل، ورؤساءالملائكة افضل  من عوام البشروهم اولياءه تعالى كابي بكر وعمر،وهؤلاء الاولياء من عوام البشر افضل  من عوام البشرالملائكة هم غير رؤسائهم؛ كحملةالعرش.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa makhluk yang memiliki kedudukan derajat yang paling tinggi dan mulia dari kalangan manusia jin ataupun malaikat adalah nabi Muhammad saw.

Allah swt memilih nabi Muhammad menjadi yang paling mulia dan insan kamil bukanlah tanpa sebab.  Ada tugas berat yang diembankan ke pundaknya, yaitu membawa risalah  langit dan menjadi utusan yang membawa agama rahmatan lil alamin dan mengentaskan umat manusia dari gelapnya peradaban. Hingga terwujudnya kedamaian di alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam firman allah Di dalam agama Islam, kemuliaan di sisi Allah Swt dilandaskan atas seberapa iman dan ketakwaan seorang hamba kepada Allah Swt. yang berbunyi:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya, 21:107)

Tingkatan kedua makhluk paling utama setelah nabi Muhammad saw adalah rosul ulul azmi. Ulul azmi merupakan suatu julukan bagi seorang  rosul pemilik syariat-syariat yang paling besar dan sangat sabar dalam menyampaikan risalah ketuhanan (tauhid) serta  teguh  dalam menanggung berbagai macam rintangan dan hadangan dari kaumnya. Melansir NU Online, tercatat ada lima rosul ulul azmi yaitu nabi Nuh AS, nabi Ibrahim AS, nabi Isa AS, nabi Musa AS dan nabi Muhammad saw. Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Ahqof ayat 7:

 وَاِذْ اَخَذْنَا مِنَ النَّبِيّٖنَ مِيْثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُّوْحٍ وَّاِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَۖ وَاَخَذْنَا مِنْهُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًاۙ

Artinya: (Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi, darimu (Nabi Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.”

Makhluk yang mendapatkan kedudukan mulia selanjutnya adalah baqiyyatur rusul dan saairul anbiya’. Mereka adalah para rosul selain ulul azmi dan para nabi selain rosul.   Baqiyyatur rusul adalah manusia yang dipilih secara langsung oleh Allah melalui wahyu untuk kemudian menyampaikan tauhid kepada umat manusia. Sedangkan yang dimaksud dengan saairul anbiya’ adalah manusia yang dipilih secara langsung oleh Allah melalui penerimaan wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan pada umat. Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al- Baqoroh ayat 253:

 تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍۘ

Artinya: “Rasul-rasul itu, Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain)”

Kedudukan selanjutnya makhluk Allah SWT yang mulia di sisi-Nya  adalah sairul malaikat. Ibnu Qayim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya Allah Ta’ala menciptakan dari unsur yang tidak lebih baik menjadi sesuatu yang lebih utama dari selainnya. Hal ini menunjukkan sempurnanya kekuasaan Allah Ta’ala. Karena itu, Nabi Muhammad, Ibrahim, Musa, Isa dan Nuh serta para Rasul lebih utama dari malaikat. Mazhab Ahlussunnah berpendapat bahwa manusia saleh lebih utama dari malaikat. Meskipun unsur mereka berasal dari cahaya, sedangkan unsur manusia dari debu.” (Ash-Shawa’iq Al-Mursalah, 3/1002)

Beliau juga menjelaskan bahwa, “Manusia yang saleh lebih utama dibanding malaikat, karena malaikat ibadah mereka bebas dari tuntutan hawa nafsu dan syahwat manusiawi. Dia bersumber dari tidak adanya pertentangan dan perlawanan. Dia bagaikan jiwa bagi orang yang hidup. Adapun ibadah manusia, dia bersumber Tarik menarik dalam diri manusia, serta setelah menundukkan hawa nafsu dan tuntutan-tuntang manusiawi lainnya, maka dia lebih sempurna. Karena itu, pendapat kebanyakan menyatakan bahwa orang seperti itu, lebih mulia dari malaikat berdasarkan pandangan seperti ini.” (Thariqul Hijratain, hal. 349-350)

Dari sekian makhluk Allah yang mendapat kedudukan mulia, semua  diukur berdasarkan kualitas keimanan dan ketakwaanya. Di sisi lain, hanya Allah lah yang tahu kedudukan yang sebenar-benarnya. Karena ialah zat yang mengetahui atas alam semesta. Wallahu ‘alam.

Oleh: Ana Fatimatuz Zahro, Santri putri Mansajul Ulum.

 

 

 

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 35 kali

Baca Lainnya

Liburan Produktif Ala Santri

24 Juni 2025 - 13:13 WIB

Sejarah dan Makna Mabit di Muzdalifah

10 Juni 2025 - 14:34 WIB

Mengamalkan Nilai Luhur Pancasila di Pesantren

3 Juni 2025 - 15:08 WIB

Kesempurnaan Hanya Dapat Dicapai Melalui Keseimbangan

27 Mei 2025 - 11:21 WIB

Gangguan Mental pada Remaja: Jenis, Dampak , Faktor dan Cara Menghadapinya

20 Mei 2025 - 10:45 WIB

Radikalisme: Definisi dan Faktor yang Melatarbelakangi

13 Mei 2025 - 14:43 WIB

Trending di Opini Santri