Menu

Mode Gelap

Opini Santri · 19 Des 2023 18:45 WIB ·

Tawakkal dalam Urusan Rizki


 Sumber: id.pinterest.com Perbesar

Sumber: id.pinterest.com

Tidak dapat kita pungkiri, saat ini kita telah berada pada zaman akhir. Hal ini sesuai dengan tanda-tanda zaman akhir yang pernah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW. Yaitu di antaranya orang-orang tidak akan lepas dari keuangan. Sementara di sisi lain, orang-orang akan mencurahkan seluruh hidupnya untuk mencari uang. Bahkan sampai terbentuk sebuah mindset bahwa uang adalah segala-galanya, sehingga dalam mencari uang tidak mempedulikan cara mendapatkan uang tersebut diperbolehkan oleh agama atau tidak. Akibatnya, uang yang didapatkan belum jelas halal atau haramnya. Sebagai seorang muslim, seharusnya kita memahami bahwa uang harus diperoleh dengan cara yang halal dan meyakini bahwa urusan rizki telah diatur oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 6:

 وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ

Artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul mahfudz).”

Berdasarkan ayat di atas, dalam urusan rizki, semuanya telah dijamin oleh Allah SWT. Akan tetapi, dalam praktiknya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa rizki telah ditetapkan oleh Allah. Terdapat hal penting yang harus kita pahami bersama bahwa “rizki” tidak hanya berupa uang, melainkan segala sesuatu yang dapat kita manfaatkan “ma yuntafau bihi”. Dengan demikian, kesehatan, akal yang cerdas, kenyamanan hidup dapat dikatakan sebagai rizki.

Di dalam ayat yang lain disebutkan bahwa,

وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

Artinya: “Bertawakallah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang mukmin.”

Ayat tersebut memerintahkan kita untuk selalu bertawakal (berpasrah kepada Allah) salah satunya yaitu dalam urusan rizki yang telah dijanjikan oleh Allah. Terkait dengan rizki, dijelaskan dalam Kitab Minhajul Abidin bahwa rizki dibagi menjadi 4. Yaitu:

  1. Rizki yang dijamin atau rizqun madmunun

Rizki yang dijamin oleh Allah adalah tenaga dan kekuatan yang ada dalam tubuh kita sehingga kita mampu beribadah. Sebab, terkadang terdapat orang yang makan, namun tidak memiliki kekuatan. Dengan demikian, Allah menjamin kekuatan tubuh kita untuk beribadah dapat melalui makanan, minuman atau apa saja yang kita konsumsi.

  1. Rizki yang dibagi atau rizqun maqsumun

Rizki maqsum adalah rizki yang telah selesai dibagikan dan datangnya dari hasil usaha seseorang. Seperti berdagang atau berniaga. Sehingga sebenarnya kita tidak perlu memikirkan dan mencari rizki yang demikian. Karena telah dibagikan dan ditetapkan di Lauhil Mahfudz.

  1. Rizki yang dimiliki atau rizqun mamlukun

Rizki yang dimiliki adalah sesuatu yang dimiliki setiap orang dari kekayaan dunia sesuai dengan takdir Allah dan ia berhak memilikinya karena itu rizki dari Allah.

  1. Rizki yang dijanjikan oleh Allah atau rizkun mau’udun

Rizki yang dijanjikan Allah kepada hambanya yang bertakwa akan datang meskipun ia tidak bersusah payah mencarinya. Sebagaimana firman Allah

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.”

Oleh karenanya, Allah memperingatkan kita agar tidak bersedih jika tidak mendapatkan sesuatu apapun dan jangan bergembira jika mendapatkan rizki. Sebab, semua itu bukan hasil usaha dan jerih payah kita. Melainkan ketetapan Allah yang ditulis di Lauhul Mahfudz. Dengan demikian, sepantasnya dalam urusan rizki kita tetap berusaha semampunya kemudian berserah diri diri kepada Allah. Walllahu a’lam bisshowab.

Penulis: Siti Isma Zulaikha, Santri Mansajul Ulum

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 194 kali

Baca Lainnya

Pentingnya Nilai Moral dalam Pendidikan

17 September 2024 - 19:46 WIB

Cantik dari Dalam atau Cantik dari Luar?

10 September 2024 - 19:03 WIB

Peran Negara Lain dalam Kemerdekaan Indonesia di Kancah Internasional

3 September 2024 - 10:47 WIB

Gotong Royong dalam Perspektif Islam

27 Agustus 2024 - 11:19 WIB

Pondok Pesantren: Konsep, Sejarah dan Urgensinya

20 Agustus 2024 - 16:51 WIB

Jangan Berteman dengan Rokok!

13 Agustus 2024 - 08:49 WIB

Trending di Opini Santri