Menu

Mode Gelap

Puisi · 7 Feb 2025 11:17 WIB ·

Ranting Kerinduan


 Sumber: id.pinterest.com. Perbesar

Sumber: id.pinterest.com.

Namamu bagaikan daun-daun kering
Yang beterbangan karena hembusan angin
Dari ranting-ranting kerinduan
Yang rapuh terjatuh luluh dihantam angkuh

Bayang-bayangmu bagaikan cahaya
Di antara kegelapan yang mengekangku di dalamnya
Hadirmu bak lentera dalam gua kegelapan
Namun, kepergianmu secepat matahari pamit
Meninggalkan sejuta umat penikmat senja terasa pahit

Senyumanmu laksana cahaya rembulan
Yang redup namun menenangkan
Lalu, menjelma sinar mentari lembayung
Menjadi cahaya teruntuk netra yang menenangkan

Ranting kerinduan terpelanting
Terjatuh luluh terhantam angkuh
Rasa rindu semakin mencekikku
Kala bayangan ragamu dipeluk erat oleh sang bumi
Terlintas, sambaran petir menghampiri

Bagaikan taman awan berbunga rembulan
Ranting kerinduan yang kutanam semakin berbunga dengan lebat
Walau ragamu tak bersamaku
Namun, bayangmu selalu memelukku di setiap tangis piluku

Karya: Sang Rembulan, Santri Mansajul Ulum.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 95 kali

Baca Lainnya

Jejak yang Tak Pernah Sama

27 Juni 2025 - 11:17 WIB

Mereka Tengah Menunggu

30 Mei 2025 - 08:24 WIB

Sebuah Puisi

2 Mei 2025 - 09:00 WIB

Cerita di Balik Dinding Tua

4 April 2025 - 09:30 WIB

Bulan yang Dirindukan

7 Maret 2025 - 13:19 WIB

Gadis Kecil Padang Pasir

10 Januari 2025 - 07:36 WIB

Trending di Puisi