Suasana khidmat dan meriah menyelimuti Pondok Pesantren Mansajul Ulum komplek timur pada malam Jumat,18 Rabiul Awal 1447/11 September 2025. Ratusan jamaah tumpah ruah memenuhi setiap sudut area pondok. Hal ini dilakukan sebagai wujud memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menjadi momen berharga untuk menjalin silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan.
Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan tahlil . Kehangatan terasa sejak sambutan pertama dari K.H. M. Liwauddin Najib, selaku pengasuh pondok pesantren. Beliau berterima kasih kepada seluruh hadirin dan ketua RT setempat serta meminta maaf kepada tetangga pondok. Beliau juga berharap semoga pondok bisa membawa kebaikan bagi seluruh santri dan seluruh warga desa Cebolek. Tak lama setelahnya, Bapak Susanto, Kepala Desa setempat, mengapresiasi acara tersebut. “Ini adalah bukti bentuk kerjasama antara ulama’ dan umara’, sehingga tercipta kerja sama yang baik dan akhirnya bisa memajukan desa Cebolek Kidul yang saat ini sudah baik menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.
Puncak kebersamaan terlihat saat sholawat dan qasidah mulai menggema, dipimpin langsung oleh Habibana Alhabib Ali bin Abdullah Basuro dan Habibana Al Habib Husein bin Taufik Alkaf. Para jamaah larut dalam lantunan merdu “Ya Nabi Salam Alaika”, “Subhanallah walhamdulillah”, dan “Ahmad Ya Habibi”, yang seolah membangkitkan kerinduan pada sosok Rasulullah.
K.H. Sya’roni Fathoni dari Pati dalam mauidhoh hasanahnya menceritakan perihal cinta Rasulullah yang begitu besar kepada umatnya. “Rasulullah itu cintanya kepada umat lebih daripada cintanya kepada keluarga,” ucap beliau. Lebih lanjut, beliau memaparkan tiga kunci untuk menjadi ahli surga, yaitu memaafkan orang yang menzalimi, memberi kepada yang tidak pernah memberi, dan berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk kepada kita.
Acara ditutup dengan khidmat melalui Mahalul Qiyam dan pembacaan doa bersama. Peringatan Maulid ini sukses mengingatkan semua yang hadir akan pentingnya meneladani akhlak mulia Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar merayakan hari kelahirannya.
Reporter : Muhammad Hanuun Adrian, Redaktur EM-YU