Santri Pondok Pesantren Mansajul Ulum kembali torehkan prestasi pada ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) yang diselenggarakan oleh RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) PCNU Pati pada Ahad, 19 Oktober 2025. Event yang dituanrumahi Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) tersebut merupakan bentuk kontribusi RMI PCNU Kabupaten Pati dalam menyambut Hari Santri Nasional 2025 mendatang.
Selain MQK, pihak RMI PCNU Pati juga mengadakan serangkaian perlombaan baik secara offline maupun online. Acara yang dibuka langsung oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH. Abdul Ghoffar Rozin tersebut diikuti peserta dengan jumlah hampir 200 santri.
Dalam momen tersebut, Pondok Pesantren Mansajul Ulum hanya mengirim delegasi MQK marhalah wustho dan ulya. Meski demikian, mereka sukses menyabet juara di masing-masing cabang lomba yang diikuti. Mereka adalah:
- Aqil Mukhtar juara 1 Al-Umrithi putra
- Dyasahrin Khaszahra juara 1 Al-Umrithi putri
- Safrina Zahratul Khoiriyah juara 1 Fath al-Mu’in putri
- Vicky Oktavianto juara 2 Fath al-Mu’in putra
- Lintang Lakiswara juara 3 Fath al-Qarib putra
- Aulia Syifaul Kamilah juara 3 Alfiyah putri
Dalam event yang sama, 2 santri putri juga berhasil sabet juara kategori pidato Bahasa Inggris (Dai internasional). Mereka adalah Nuzulina Nurul Ulya juara 2 Dai Internasional dan Anggia Puspita Nasywa juara 3 Dai Internasional. “Awalnya coba-coba. Syukur Alhamdulillah dapat memenangkan lomba kemarin. Pokoknya bahagia,” tutur Anggia.
Kompetisi yang bertajuk Go Santri (Gema Pondok Pesantren Putri) Pati tersebut dibawahi oleh bidang keputrian RMI PCNU Pati. Go Santri Pati sendiri merupakan event perdana yang digelar khusus untuk pesantren putri di Pati. Meski dilaksanakan secara daring, namun perlombaan ini merupakan gebrakan baru dalam mengawal dan mendorong pesantren putri di Pati dalam mengembangkan bakat keilmuan sampai taraf internasional.
Ketua RMI PCNU Pati, KH. Muhammad Liwa’uddin Najib mengungkapkan bahwa musabaqoh ini merupakan bagian uji nyali keberanian santri. “Harapannya santri tidak cuma modal pintar tapi juga keberanian. Sehingga dengan lahirnya santri-santri yang berjiwa tangguh akan menjadikan mereka mampu menjawab tantangan-tantangan di masyarakat, mampu bersosialisasi, dan tentu mampu untuk berdakwah dengan baik,” paparnya.
Reporter: Dyasahrin Khaszahra, Redaktur Em-Yu










