Pondok Pesantren Mansajul Ulum menggelar kegiatan pengarahan ujian catur wulan (cawu) II pada Ahad, 26 Oktober 2025. Tradisi rutin yang dilaksanakan setiap menjelang ujian ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat dan kesiapan belajar seluruh santri, baik putra maupun putri. Kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan agenda yang semula dijadwalkan di halaman pondok pesantren bergeser di gedung aula masing-masing.
Kepala Madrasah Diniyah Mansajul Ulum, Ustadz Moh. Fackri Bashri menegaskan bahwa ujian bukan semata persoalan nilai, melainkan sarana untuk mengetahui sejauh mana ilmu telah dipahami dan diamalkan. “Ujian cawu ini bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang bagaimana kita mengukur dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh,” ujarnya.
Sementara itu, KH. Muhammad Liwauddin Najib, selaku pengasuh pondok, dalam arahannya menekankan pentingnya belajar sebagai kewajiban setiap santri serta pentingnya ta‘aluq (ikatan batin) antara murid dan guru. “Tujuh puluh persen keberhasilan santri dalam menuntut ilmu ditentukan oleh ikatan dengan guru. Jika hilang ta’dhim, hilang pula keberkahan ilmunya,” pesannya. Beliau juga mengingatkan agar santri menjadikan akhlak sebagai dasar dalam menuntut ilmu, karena akhlak merupakan aṣl al-uṣūl — pokok dari segala pokok.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh pengasuh. Melalui pengarahan ini, diharapkan semangat belajar santri semakin tumbuh dan terarah, sehingga ilmu yang dipelajari dapat membawa manfaat serta keberkahan.
Reporter: Muhammad Hanuun Adrian, Redaktur Em-Yu










