Menu

Mode Gelap

Resensi · 26 Mar 2025 08:03 WIB ·

Resensi Buku The Alpha Girl’s Guide, Menjadi Cewek Smart, Indipendent, dan Anti- Galau


 Resensi Buku The Alpha Girl’s Guide, Menjadi Cewek Smart, Indipendent, dan Anti- Galau Perbesar

Judul                 : The Alpha Girl’s Guide, Menjadi Cewek Smart, Independent, dan Anti-Galau

Penulis              : Henry Manampiring

Edisi                  : ke-18

Tahun terbit     : 2023

Isbn                   : 979-978-780-954-6

Tebal buku      : 260 halaman

Kegelisahan dan tekanan adalah dua hal yang seringkali menghantui kehidupan remaja perempuan zaman sekarang. Masalah percintaan yang rumit, pertengkaran dengan sahabat, hingga tekanan dari standar kecantikan yang tidak realistis di media sosial, menjadi pemicu perasaan galau yang mendalam. Belum lagi, stereotip gender yang masih mengakar kuat di masyarakat. Seperti, anggapan bahwa perempuan tidak memerlukan pendidikan yang tinggi atau perempuan hanya cocok untuk pekerjaan “domestik”, juga semakin memperburuk keadaan.

Tekanan untuk tampil sempurna baik secara fisik maupun akademis, seringkali membuat remaja perempuan merasa insecure dan tidak percaya diri. Mereka merasa harus memenuhi ekspektasi yang tinggi dari lingkungan sekitar yang pada akhirnya dapat membatasi potensi mereka. Diskriminasi dalam pendidikan atau dunia kerja juga menjadi tantangan nyata, membuat mereka merasa kesempatannya tidak setara dengan laki-laki.

Selain itu, masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi semakin meningkat dikalangan remaja perempuan. Mereka mungkin merasa kesulitan untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari bantuan, karena takut dihakimi atau tidak dipahami.

Di tengah semua tantangan ini, hadir sebuah harapan dan semangat baru melalui buku “The Alpha Girl’s Guide” karya Henry Manampiring. Buku ini hadir sebagai panduan yang memberdayakan dan mengajak remaja perempuan untuk bangkit, lebih percaya diri, cerdas, dan berani berjuang menjadi “Alpha Female”. Buku ini bukan hanya sekadar kumpulan tips, tetapi juga sebuah panggilan untuk mendobrak batasan, meraih mimpi, dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri.

Dalam buku ini penulis, menyajikannya menjadi sembilan bagian. Pada bagian pertama, penulis menjelaskan mengenai apa itu alpha female. Singkatnya, sebutan alpha female merujuk pada karakter perempuan dewasa yang mandiri, cerdas, percaya diri, dan inspiratif. Sebenarnya, istilah alpha female muncul dari dunia ilmu perliaku fauna. Dimana para peniliti mengamati bahwa setiap spesies fauna yang hidup berkelompok memiliki strata sosial yang di dalamnya terdapat anggota yang lebih dominan, memimpin, dan menguasai hak. Untuk pejantan dijuluki dengan alpha male, karena dari segi kekuatan fisik dan keberanian memang dimiliki oleh pejantan.

Status alpha ini tidak hanya dimiliki oleh pejantan. Dalam beberapa spesies primate, status alpha juga dimiliki oleh anggota betina. alpha female lebih terlihat dalam segi pengaruhnya terhadap anggota yang lain. Oleh karena itu, penulis menggunakan istilah alpha female untuk merujuk pada perempuan yang percaya diri, pekerja keras, berprestasi, dihormati, dan disegani

Bagian kedua, the alpha student merupakan sebuah narasi motivasi untuk para perempuan remaja untuk semangat dalam menempuh pendidikan yang tinggi. Karena dari pendidikan, seseorang bisa menjadi mandiri secara finansial, dan sumber potensi untuk berbagai aspek kehidupan. Dalam bagian ini, perempuan didukung untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin dan tidak perlu mencemaskan stereotip-stereotip yang masih mengakar di masyarakat.

Bagian ketiga, the alpha friend. Pada bagian ini, remaja perempuan diajarkan cara memilih lingkungan pertemanan yang baik. Mereka diajak untuk menghindari pertemanan yang bersifat toxic dan memilih lingkungan yang membuat mereka merasa nyaman serta bebas dari tekanan. Prinsip dasar pertemanan adalah menjaga hubungan yang adil, setara, dan saling menghargai tanpa manipulasi.

Bagian keempat, the alpha lover. Menjadi perempuan mandiri bukan berarti tidak membutuhkan pasangan. Seorang Alpha girl boleh kok menjalin hubungan, tetapi dalam bab ini alpha girls diingatkan dalam menjalani hubungan relationship bukan hanya untuk status belaka “biar nggak dibilang jomblo”. Prinsip penting untuk alpha female dalam menjalin hubungan relationship adalah pilihlah pasangan yang tepat, jangan terburu-buru. Salah pilih pasangan bisa menjadi kesalahan yang fatal. Pilih cinta yang setara karena alpha female tidak akan meluangkan waktu untuk lelaki yang tidak mencintainya atau tidak cukup berani mendekatinya.

Selanjutnya, bagian kelima. The alpha professional, tentang dunia pekerjaan. Bagian ini memaparkan apa yang sebaiknya harus dilakukan seorang alpha girls dalam meniti karir dan bagaimana menghadapi tantangan-tantangn di dunia kerja.

Bagian keenam, the alpha look. Alpha female harus bisa berpenampilan menarik bukan hanya cantik. Perempuan cantik belum tentu menarik tetapi perempuan yang tampil menarik tidak perlu terlahir cantik. Bagaimana berpenampilan menarik? Penampilan yang risik dengan cara memperbaiki postur tubuh dan menjaga pola hidup yang sehat. Dengan penampilan yang baik, maka aura kecantikan akan terpancar dengan sendirinya.

Bagian ketujuh, the alpha care. Pada bagian ini penulis mengingatkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang biasa terjadi dalam diri alpha femal. Seperti, tidak mau kalah, bullying, sulit mempercayai orang lain, memandang remeh laki-laki, dan mungkin masih banyak lagi. Untuk itu, penulis memberikan prinsip-prinsip sederhana yang harus dimiliki perempuan, yaitu women support women, menjadi leader yang peduli pada anggotanya, tidak memandang rendah lelaki, bisa mempercayai orang lain, dan mau mengalah.

Bagian delapan yaitu meet the alpha female di mana penulis mewawancarai beberapa perempuan sukses yang bisa memotivasi pembaca, salah satunya Alanda Kariza dan Najwa Shihab. Pada bagian terakhir your alpha future, berisi motivasi singkat penulis untuk menarik para pembaca agar siap berprinsip sebagai seorang alpha girl.

Kelebihan

Salah satu keunikan buku ini adalah pandangan feminisme yang disampaikan dari sudut pandang laki-laki. Henry Manampiring berhasil memberikan perspektif yang segar dan mudah diterima, menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan bukan hanya tanggung jawab perempuan saja, tetapi juga melibatkan laki-laki sebagai bagian dari solusi. Hal ini memberikan wawasan baru bagi pembaca, terutama dalam memahami isu gender secara lebih utuh dan menyeluruh.

Penulis juga menyajikannya dengan bahasa yang ringan sehingga mudah dipahami terlebih para remaja. Penulis menyelipkan jokes-jokes, cerita bergambar, dan kutipan-kutipan motivasi alpha female dari platform ask.fm.

Kekurangan

Salah satu kendala utama dalam membaca buku ini adalah ukuran font yang terlalu kecil. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pembaca, terutama jika mereka membaca dalam waktu lama. Ukuran font yang lebih besar akan membuat buku ini lebih ramah bagi pembaca dari berbagai kalangan usia. Penulis menyelipkan banyak kutipan motivasi dari platform seperti ask.fm , namun beberapa di antaranya terasa kurang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Meskipun tujuannya adalah untuk memperkaya isi buku, keberadaan kutipan-kutipan ini terkadang mengganggu alur baca dan membuat pembaca merasa bosan.

Meskipun memiliki kekurangan, buku ini tetap layak dibaca karena pesan utamanya yang kuat dan relevan bagi remaja perempuan. Dengan perbaikan pada aspek teknis seperti ukuran font, seleksi kutipan, dan pendalaman materi, buku ini berpotensi menjadi referensi yang lebih baik di masa mendatang. Kritik ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penulis untuk menghasilkan karya yang lebih sempurna di edisi-edisi berikutnya

Secara keseluruhan, The Alpha Girl’s Guide adalah karya yang sangat memberdayakan dan relevan di era modern seperti sekarang. Melalui buku ini, pembaca tidak hanya diajak untuk menjadi “Alpha Female”, tetapi juga untuk berkembang menjadi pribadi yang peduli, berintegritas, serta mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan kepala tegak. Buku ini memberikan motivasi dan panduan yang inspiratif bagi siapa saja yang ingin tumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Penulis: Manggar Eka Rahayu, Redaktur EM-YU.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 44 kali

Baca Lainnya

Mengetahui Perkembangan Hukum Islam Melalui Kitab Khulasoh Tarikh Al-Tasyri’ Al-Islamiy

12 Maret 2025 - 16:03 WIB

Trending di Resensi