KOLOM JUM’AT XXVI
Jum’at, 28 Januari 2022
Umat Islam merupakan umat yang terbaik dan paling beruntung. Banyak keistimewaan-keistimewaan yang telah Allah berikan kepada umat Rasulullah ini. Hal itu sesuai dengan firman Allah dalam surat Ali Imron ayat 110 “Kalian adalah umat terbaik”. Ayat tersebut kemudian dikuatkan oleh hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad :
وَجُعِلَتْ أُمَّتِي خَيْرَ الأُمَمِ.
Artinya: “Umatku telah dijadikan sebagai umat terbaik.” (HR Ahmad).
Ada beberapa alasan mengapa umat Nabi Muhammad SAW begitu diistimewakan atas umat yang lain. Salah satunya ialah karena setiap amal baik atau ibadah yang dilakukan akan mendapatkan balasan sepuluh kali lipat amalnya. Sungguh hal itu merupakan sebuah kenikmatan yang harus kita syukuri dengan memperbanyak amal ibadah yang telah Allah perintahkan. Karenanya, umat Islam harus memahami keutamaan atau fadhilah dari setiap ibadah yang Allah SWT perintahkan agar dapat melakukannya. Pemahaman terhadap keutamaan dalam melaksanakan setiap amal shaleh dapat menjadi penyemangat sekaligus mendorong pada peningkatan ketakwaan seseorang.
Keutamaan ibadah sendiri, ada yang berhubungan dengan ibadah secara langsung dan ada yang berhubungan dengan tempat atau waktu ibadah. Keutamaan ibadah yang berhubungan dengan ibadah secara langsung misalnya seperti melakukan shalat fardhu dengan berjamaah. Hukum melakukan shalat fardhu adalah wajib. Sementara shalat secara berjamaah hukumnya sunnah. Karena itu bagi yang melakukannya akan mendapat pahala karena menunaikan kewajiban. Akan tetapi lebih utama jika shalat fardhu dilakukan dengan berjamaah. Akibat berjamaah maka pahala shalat fardhu yang dilakukan akan dilipatgandakan sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah hadist Riwayat Al Bukhori:
صلاة الجماعة أفضلُ مِن صلاة الفذِّ بسبعٍ وعشرين درجةً
Artinya: “Shalat berjamaah lebih afdhal dari pada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat”.
Adapun keutamaan ibadah yang berhubungan dengan tempat ibadah, misalnya adalah melakukan shalat fardhu di dalam masjid, baik sendirian maupun berjamaah. Orang yang melakukan shalat fardhu di masjid akan mendapatkan pahala yang berlipat, karena mendapatkan pahala kewajiban sekaligus pahala keutamaan lantaran dilaksanakan di masjid. Karena masjid merupakan tempat yang mulia, tempat yang paling baik dan dicintai Allah di muka bumi. Masjid adalah rumah Allah swt, dan sangat utama untuk kegiatan ibadah. Masjid juga menghasilkan kekhususan yang tidak dimiliki tempat-tempat lain yaitu dapat digunakan untuk melakukan ibadah i’tikaf .
Sementara keutamaan ibadah yang berhubungan dengan waktu contohnya adalah melakukan puasa di bulan-bulan yang dimuliakan (Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharam dan Rajab). Maka berpuasa pada bulan tersebut pahalanya lebih banyak dari pada berpuasa sunnah di bulan lain yang tidak dimuliakan.
Bulan Rajab merupakan bulan ke-tujuh dalam penanggalan Islam. Kata “Rajab” memiliki arti keagungan atau mulia. Bulan Rajab merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan. Karena bulan ini memiliki beberapa keutamaan yang berbeda dari bulan-bulan lainnya. Di antara keutamaan Rajab itu adalah:
- Sebagai Bulan Haram (Bulan Kemuliaan).
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang mulia. Bulan Rajab termasuk ke dalam bulan haram bersama tiga bulan lainnya yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Merujuk pada Alquran Surat At Taubah ayat 36, pada bulan haram, umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri. Di bulan ini juga, umat Islam tidak boleh melakukan peperangan sebagaimana ditegaskan oleh Allah di dalam surat Al Baqarah ayat 217. Sebaliknya, pada bulan ini umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan agar memperoleh pahala yang besar.
- Sebagai Bulan Penuh Ampunan.
Keutamaan kedua dalam bulan Rajab adalah bulan penuh ampunan. Oleh karenanya, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar di bulan ini. Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadis melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib di mana Rasulullah pernah bersabda: “Carilah banyak pengampunan dari Allah di bulan Rajab karena dalam setiap jam (di bulan Rajab) Allah membebaskan orang-orang dari neraka.”
- Terdapat Peristiwa Isra’ Mi’raj.
Di bulan Rajab ini terjadi peristiwa penting bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Pada malam ke-27 bulan Rajab, Rasulullah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Dalam perjalanan spiritual satu malam itu, Rasulullah SAW menuju langit ke-tujuh atau Sidratul Muntaha. Di sana, Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT dan mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam.
- Menjadi Waktu Mustajab untuk Berdoa.
Ketika bulan Rajab tiba, umat Islam dianjurkan untuk membaca Alquran, istigfhar, memanjatkan doa, dan bersholawat. Imam Baihaqi menyampaikan bahwa Imam Asy-Syafii mengatakan: “Telah sampai kepada kami doa sangat mustajab pada lima malam: yaitu malam Jum’at, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam pertengahan Sya’ban.”
- Dianjurkan untuk Berpuasa.
Jika seseorang melaksanakan puasa di bulan Rajab dengan niat puasa sunnah, maka diperbolehkan bahkan dianjurkan. Mengingat sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad, Abu Daud, Al Baihaqi: “Puasalah di bulan haram dan berbukalah.”
Adanya keutamaan-keutamaan ibadah di atas merupakan bukti bahwa Allah SWT sangat mengistimewakan umat Rasulullah SAW. Karenanya, sebagai umat Rasulullah SAW, kita harus memahami dan mensyukuri hal tersebut dengan cara memperbanyak ibadah dan amal baik sesuai perintah dan anjuran Allah SWT. Wallahu A’lam Bisshawaab.
Oleh: Moh. Fackri Bashri, Ustadz di Madrasah Diniyah Mansajul Ulum.