Menu

Mode Gelap

Opini Santri · 5 Agu 2025 11:25 WIB ·

Mengapa Harus Memulai di Hari Rabu?


 Mengapa Harus Memulai di Hari Rabu? Perbesar

Di Indonesia sering kali memulai sesuatu di hari Senin, seperti awal masuk sekolah dan awal memulai pekerjaan. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan. Terutama terkait tradisi dan praktikalitas. Secara umum, hari Senin adalah hari pertama dalam satu minggu kerja dan sekolah, sehingga menjadi titik awal yang alami untuk memulai kegiatan belajar mengajar. Beberapa orang memang belum banyak mengetahui tentang hari awal memulai aktivitas.

Kontroversi Hari Rabu

Padahal di dalam Islam dijelaskan bahwa sebaik-baiknya awal memulai sesuatu adalah yang dikerjakan di hari Rabu. Walaupun demikian, masih banyak orang yang berargumen bahwa hari Rabu adalah hari sial karena Allah Swt melaknat Fir’aun, kaum ‘Ad, kaum Tsamud dan para Pendosa lainnya. Lebih detailnya lagi, dijelaskan dalam hadist riwayat Anas bin Malik Rasulullah SAW bersabda:

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ عَنْ الْأَيَّامِ، وَسُئِلَ عَنْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ، فَقَالَ: “يَوْمُ نَحْسٍ.” قَالُوا: “وَكَيْفَ ذَٰلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟” فَقَالَ: “أَغْرَقَ اللَّهُ فِيهِ فِرْعَوْنَ وَقَوْمَهُ، وَأَهْلَكَ عَادًا وَثَمُودَ.”

Artinya: “Rasulullah SAW ditanya tentang hari Rabu, beliau menjawab : Hari Rabu adalah hari buruk. Para sahabat bertanya, mengapa demikian ya Rasulullah SAW…? Beliau menjawab: Allah SWT menenggelamkan Firaun dan pengikutnya pada hari Rabu, menghancurkan umat nabi Hud kaum ‘Ad, dan kaum Tsamud”.

Hari Rabu sebagai Starting Point

Sebaliknya, dalam konteks Islam hari Rabu adalah hari spesial untuk mengawali mencari ilmu. Di mana Allah Swt menciptakan cahaya, hal ini diberlakukan dengan harapan ilmu yang dicari bisa diperoleh dan menjadi ilmu yang bermanfaat serta barokah. Maka sebaiknya memulai mencari pengetahuan di hari Rabu. Sebagaimana penjelasan hadis Rasulullah saw

ما مِنْ شَيْءٍ بُدِئَ في يومِ الأربعاءِ إلّا وَقَدْ تَمَّ

Artinya: “Tidak ada suatu perkara yang dimulai di hari Rabu, kecuali benar benar sempurna”.

Banyak Ulama yang meneladani dan mengamalkan hadis di atas, seperti Syaikh Burhanuddin yang selalu memulai semua rutinitas positifnya di hari Rabu. Selain itu, Di dalam kitab Ta’lim Muta’allim dijelaskan juga Imam Abu Hanifah menerima hadis dari gurunya, Syaikh Al-Imam Qiwamuddin Ahmad bin Abdur Rosyid seorang Ulama ahli fikih dari Bukhari hidup pada abad VI Hijriyah, yang menjelaskan kebaikan hari Rabu dengan menggambarkan seorang tokoh besar, Syaikh Abu Yusuf Al-Hamdani yang selalu memulai aktivitas atau semua perbuatan bagus selalu dilakukan pada hari Rabu.

Amaliah di Hari Rabu

Berikut beberapa amaliah yang dapat kita lakukan di hari Rabu karena memiliki fadhilah yang besar:

  1. Salat Sunnah

Dijelaskan dalam Ihya’ Ulumuddin, bahwa pada hari Rabu disunnahkan melaksanakan salat dua rakaat sunah mutlak. Hal yang juga dijelaskan dalam kitab Irsyadul Ibad karangan Syaikh Ibnu Zainuddin. Adapun cara melakukan salat sunah mutlak adalah sebagaimana melakukan salat pada umumnya. Hanya saja setelah membaca Al-Fatihah membaca surah Al-Falaq sepuluh kali pada rakaat pertama dan Surah An-Nas pada rakaat kedua dan disunnahkan membaca Istighfar serta sholawat setelah salam masing-masing sepuluh kali. Fadhilah atau keutamaan dari melakukan amaliah tersebut adalah 70.000 Malaikat akan mencatat sampai Hari Kiamat.

  1. Puasa Sunah

Puasa sunah juga menjadi salah satu amaliah yang bisa dilakukan di Hari Rabu, dijelaskan dalam  I’anah At-Thalibin karangan Sayyid Bakri Syatha bahwa jika mengerjakan puasa sunah dapat diartikan sebagai wujud syukur kepada Allah Swt atas kemusnahan pendosa dan keselamatan umat Islam.

Dalam kitab Jami Ash-Shaghir dijelaskan

قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَصُومُ مِنَ الشَّهْرِ: السَّبْتَ وَالْأَحَدَ وَالإِثْنَيْنِ، وَمِنَ الشَّهْرِ الآخَرِ: الثُّلَاثَاءَ وَالأَرْبِعَاءَ وَالْخَمِيسَ

Artinya: “Rasulullah SAW berpuasa dalam satu bulan pada Hari Sabtu, Ahad, dan Senin, dan pada bulan yang lain berpuasa pada Hari Selasa, Rabu, Dan Kamis”

  1. Dzikir

Manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna di Mata Allah Swt, maka dari itu kita seharusnya senantiasa berdo’a kepada-Nya, Salah satu caranya dengan berdzikir kepada-Nya. Adapun dzikir yang dapat dibaca di Hari Rabu yaitu,

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ خالصا مخلصا

Dibaca sebanyak seratus kali. Selain itu, Syaikh Syahwardi juga meriwayatkan, di Hari Rabu disunnahkan membaca Istighfar sebanyak seratus kali.

Sebenarnya semua hari adalah hari baik jika kita isi dengan beribadah dan melakukan hal-hal baik. Tetapi, di dalam Islam juga menganjurkan umatnya untuk memilih hari yang paling baik karena ada keutamaan dan nilai faedah tersendiri. Sehingga alangkah baiknya kita mengikuti kesunahan-kesunahan yang dianjurkan oleh Nabi dan para ulama. Wallahu ‘alam.

Penulis: Lu’luun Nafisah, Santri Mansajul Ulum.

 

 

 

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 105 kali

Baca Lainnya

Moralitas Waktu

8 Juli 2025 - 15:11 WIB

Menyambut Ramadhan: Antara Persiapan Spiritual dan Sosial

25 Februari 2025 - 16:49 WIB

Sejarah Hari Santri Nasional

24 Oktober 2023 - 18:18 WIB

Trending di Opini Santri