Menu

Mode Gelap

Opini Santri · 7 Okt 2025 13:24 WIB ·

Peran Santri di Era Teknologi


 Peran Santri di Era Teknologi Perbesar

Saat ini, hubungan manusia dengan teknologi sangat erat dan saling memengaruhi. Salah satu pengaruh yang paling nyata adalah bagaimana teknologi mampu mengubah cara hidup manusia secara signifikan, termasuk dalam kehidupan para santri. Zaman inilah yang disebut dengan era Society 5.0, yaitu masa ketika manusia dan teknologi hidup berdampingan. Lalu, bagaimana peran santri dalam menghadapi era teknologi ini?

Era Society 5.0

Era Society 5.0 merupakan kelanjutan dari era Society 4.0 (Revolusi Industri), yaitu masa ketika teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan konektivitas diterapkan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan. Ciri utama dari era Society 5.0 adalah penggunaan teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI).

Dengan adanya AI, manusia dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin, menganalisis, dan mengekstraksi pola dari data dalam jumlah besar dengan lebih cepat dan akurat dibanding manusia. Dalam dunia kerja, lambat laun banyak tugas manusia yang akan digantikan oleh kecepatan teknologi.

Sebagai contoh, di bidang pertanian, jika dahulu pengolahan sawah dilakukan secara manual dengan cangkul untuk menanam dan garu untuk membajak, kini telah hadir teknologi robot pertanian. Seperti traktor robotani untuk membajak sawah dan robot penanam padi untuk menanam padi. Penggunaan robot-robot tersebut mempercepat proses pertanian secara signifikan.

Contoh lain adalah hadirnya teknologi kendaraan otonom atau self-driving car, yaitu kendaraan yang dapat berjalan tanpa pengemudi. Mobil otonom bekerja dengan sensor untuk memahami lingkungan sekitar, komputer pusat untuk memproses data dengan algoritma kecerdasan buatan, serta aktuator untuk mengontrol kemudi, akselerasi, dan pengereman, sehingga kendaraan dapat bernavigasi dan mengemudi secara mandiri.

Dampak Negatif Teknologi

Fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa teknologi telah mengambil alih sebagian peran manusia. Namun, hal ini juga membawa dampak negatif, di antaranya:

  1. Menurunnya etos kerja manusia. Ketergantungan pada teknologi membuat sebagian orang menjadi malas dan enggan berusaha secara manual.
  2. Berkurangnya lapangan pekerjaan. Peran manusia yang tergantikan oleh mesin menyebabkan meningkatnya angka pengangguran.
  3. Tingginya konsumsi energi. Penggunaan teknologi membutuhkan energi besar, yang dapat memicu perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.

Berdasarkan survei We Are Social tahun 2024, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 139 juta orang, atau sekitar 49,9% dari total populasi 278,7 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 46,5% adalah perempuan dan 53,5% laki-laki. Rata-rata pengguna media sosial di Indonesia menghabiskan waktu sekitar 3 jam 11 menit per hari, serta menggunakan sekitar 7–8 platform media sosial yang berbeda setiap bulannya.

Santri di Tengah Teknologi

Dengan pesatnya perkembangan teknologi, santri harus mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan potensi pesantren agar tetap relevan di zaman ini. Seperti dalam sebuah maqolah:

ينبغي على العاقل العارف في زمانه أن يحفظ لسانه ويقبل على شأنه

“Seorang yang berakal dan mengenal zamannya harus memahami kondisi zaman, menjaga lisannya, dan fokus pada urusannya.”

Santri memiliki peran penting dalam era digital, di antaranya:

  • Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi untuk efisiensi kegiatan pesantren.
  • Menyebarkan nilai-nilai agama melalui cara yang menarik dan relevan.
  • Mendokumentasikan serta mempromosikan sejarah pesantren secara digital.
  • Berpartisipasi dalam pengembangan aplikasi pembelajaran, sistem manajemen digital, dan platform edukasi daring.

Hal ini penting karena saat ini banyak konten keagamaan di internet diisi oleh pihak-pihak yang belum jelas sanad keilmuannya. Sebagai santri yang memiliki sanad ilmu yang kuat dan jelas, kita memiliki tanggung jawab untuk turut menyebarkan dakwah Islam yang benar dan menyejukkan melalui media sosial.

Teknologi bukan musuh bagi santri. Ia adalah alat yang, jika digunakan dengan niat dan cara yang benar, bisa menjadi ladang pahala. Dengan pemanfaatan teknologi yang bijak, semoga kita dapat menjadi generasi santri yang menebarkan kebaikan dan kemanfaatan bagi umat.
Aamiin.

Oleh: Siti Ma’rifah, Santri Mansajul Ulum

 

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Degradasi Norma Sosial di Era Digital

30 September 2025 - 14:12 WIB

Mengapa Harus Memulai di Hari Rabu?

5 Agustus 2025 - 11:25 WIB

Moralitas Waktu

8 Juli 2025 - 15:11 WIB

Menyambut Ramadhan: Antara Persiapan Spiritual dan Sosial

25 Februari 2025 - 16:49 WIB

Sejarah Hari Santri Nasional

24 Oktober 2023 - 18:18 WIB

Trending di Opini Santri