KOLOM JUM’AT LVI
Jum’at, 2 September 2022
Gaza, Palestina, adalah salah satu kota di negara yang terletak di bagian barat benua Asia. Wilayah ini biasa disebut dengan Al-Quds atau Baitul Maqdis. Al-Quds yang berarti tanah atau wilayah yang suci atau sering disebut dengan Baitul Maqdis atau Muqaddas ini, telah menjadi jajahan Israil. Wilayah yang berkonflik hingga saat ini. Konflik itu salah satunya dipicu oleh perebutan kekuasaan.
Rakyat Palestina mengalami penderitaan dengan kehilangan tanah mereka yang dirampas oleh Israel hingga kehilangan keluarga dan sanak saudara. Semua negara di zaman sekarang sudah berada di titik merdeka, namun itu belum bisa dirasakan saudara-saudara kita di Palestina. Usaha untuk membebaskan Al-Quds dari cengkraman penjajahan Israel terus dilaksanakan oleh berbagai pihak,tapi banyak mengalami kendala.
Negeri yang diagungkan oleh semua agama samawi ini memiliki keutamaan. Berikut beberapa keutamaan Al-Quds yang telah disebut di dalam Alqur’an dan hadis:
- Sebagai tempat Isra’ Nabi
Baitul Maqdis menjadi tempat tujuan dari isra’ Nabi yang dimulai dari Masjidil Haram di Mekah. Hal itu sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Surat Al-Isra’ ayat 1:
سبحان الذي اسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام الى المسجد الاقصى الذي باركنا حوله لنريه من اياتنا انه هو السميع البصير
Artinya: “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha mengetahui”
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
حدثنا شيبان ابن فروخ حدثنا حماد ا بن سلامة، حدثنا ثابت البناني عن أنس بن مالك، ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: اتيت بالبراق، وهو دابة ابيض طويل فوق الحمار، ودون البغل، يضع حافره عند منتهى طرفه، قال: فركبته حتى اتيت بيت المقدس، قال: فربطته بلحلفة التي يربط به الانبياء ثم دخلت المسجد، فصليت فيه ركعتين، ثم خرجت فجاءني جبريل عليه السلام باءناء من خمر، واناء من لبن، فاخترت اللبن، فقال جبريل صلى الله عليه وسلام، اخترت الفطرة(رواه البخاري والمسلم).
Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Syaiban bin Farruh, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah, telah menceritakan kepada kami Tsabit al Bunani dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda: “didatangkan kepadaku buraq, seekor tunggangan putih, lebih tinggi dari keledai dan lebih rendah dari bighal(keledai keturunan kuda). Ia berupaya meletakkan telapak kakinya di ujung pandangannya. Setelah menungganginya, maka buraq itu berjalan membawaku hingga sampai ke Baitul Maqdis. Aku ikat (tambat) tunggangan itu di tempat para nabi biasa menambatkan tunggangan meraka. Lalu aku masuk dan menunaikan shalat 2 rakaat di dalamnya. Setelah itu aku keluar dan disambut oleh Jibril dengan secawan arak dan susu. Lalu aku memilih susu. Jibril pun berkata:engkau telah memilih fitrah (yaitu Islam dan istiqomah).
Makna Isra’ sendiri adalah perjalanan Nabi Muhammad di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsha di palestina. Hal itu sebagaiman keterangan Imam Abbas bin Hamzah pada kitab Risalah al-Tauhid jilid 3.
- Sebagai Kiblat Pertama Umat Islam
Masjid al-Aqsha menjadi kiblat pertama kaum muslim sebelum ka’bah. Ini menunjukan betapa istimewanya tempat ini. Karena Allah tidak akan memilih tempat sembarang untuk menjadi acuan ibadah kita, sebelum pada akhirnya dipindah ke ka’bah hingga saat ini.
Dalam hadis riwayat Bukhari:
عن سفيان حدثنى ابو إسحاق قال:سمعت البراء رضي الله عنه قال:صلينا مع النبي صلى الله عليه وسلم نحو بيت المقدس ستة عشر-او سبعة عشر- شهرا،ثم صرفه نحوالقبلة (رواه البخاري)
Artinya: “Dari Sufyan telah menceritakan padaku, Abu Ishaq berkata: “aku mendengar al-Barra’ berkata: kami shalat bersama Rasulullah saw menghadap Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan lalu beliau memindahkannya ke arah kiblat. (HR. Al-Bukhari).”
- Menjadi Masjid Ke2 Yang Dibangun
Masjid al-Aqsha menjadi masjid kedua yang dibangun setelah Masjidil Haram di Mekah. Dalam Riwayat Bukhari disebutkan:
حدثنا ابراهيم التيمي عن ابيه قال:سمعت ابا ذر رضي الله عنه قال:قلت:يارسول الله اي مسجد وضع فى الارض اول؟ قال:مسجد الحرام. قال:قلت:ثم اي؟ قال:مسجد الاقصى قلت:كم كان بينهما؟ قال:اربعون سنة،ثم اينما ادركتك الصلاة بعد فصلّه،فان الفضل فيه (رواه البخاري)
Artinya: “Telah menceritakan pada kami Ibrahim al-Taimi dari ayahnya berkata: aku mendengar Abu Dzar ra berkata: “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama kali diletakan oleh Allah di muka bumi?” Rasulullah bersabda: “Masjidil Haram.” Abu Dzar bertanya lagi: “Kemudian apa?” Rasulullah bersabda: “Kemudian Masjid Al-Aqsha”. Abu Dzar bertanya lagi.’’Berapa lama antara keduanya?” Beliau menjawab: “Empat puluh tahun. Kemudian dimanapun shalat menjumpaimu setelah itu, maka shalatlah. Karna keutamaan ada padanya.” (HR. Bukhari).
4.Tanah Yang Disucikan dan Penuh Keberkahan.
Al-Quds adalah tanah bagian dari Syam, wilayah dimana para nabi dan rasul diturunkan. Ia juga menjadi tempat tinggal dan tujuan utama perjalanan mereka. Terdapat beberapa ayat Alquran yang menjelaskan perjalanan para Nabi ke tanah ini. Seperti Al-Isra’ ayat 1 yang menjelaskan perjalanan Muhammad, atau Al-Maidah ayat 21 yang menceritakan kaum Nabi Musa yang diperintahkan memasuki tanah muqaddas itu. Ada pula surat Al-A’raf ayat 137 yang menceritakan pesan Tuhan kepada Musa untuk mewarisi bumi yang suci ini. Pada surat lain, yaitu surat Al-Ambiya’ ayat 71 yang menceritakan kisah Nabi Luth yang diselamatkan ke tanah Muqaddas itu oleh Tuhan dari ancaman kaumnya yang dhalim.
- Pahala Ibadah di Dalamnya Dilipatgandakan
Dijelaskan dalam beberapa hadis, bahwa salah satu keberkahan dan keutamaan Masjid Al-Aqsha adalah dilipatgandakannya pahala ibadah yang dilakukan di dalamnya. Dalam hadits riwayat Al-Hakim dikatakan:
عن ابي ذر رضي الله عنه قال: تذاكرنا ونحن عند رسول الله ايهما افضل: امسجد رسول الله ام بيت المقدس؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم:”صلاة فى مسجدى افضل من اربع صلوات فيه، ولنعم المصلى هو، وليوشكن اويكون للرجل مثل شطن فرسه من الارض حيث يرى منه بيت المقدس خير له من الدنيا جميعا.قال:او قال:خيرله من الدنيا وما فيها (رواه الحاكم ووافقه الذهبى وصححه الالبانى)
Artinya; “Dari Abu Dzar, kami pernah berbincang-bincang saat kami berada di sisi Rasalullah Saw tentang mana ibadah yang paling utama diantara kedua masjid: masjid Rasulullah Saw (masjid nabawi) atau baitul maqdis (masjid Al-Aqsha)? Rasulullah saw bersabda: “Shalat di masjidku (Masjidil Haram) lebih utama 4 (empat) kali lipat dibanding shalat disana (Masjid Al-Aqsha) dan nikmat terbaik bagi orang yang shalat disana. Akan ada suatu masa dimna seorang laki-laki tidak memiliki sedikitpun tanah. Namun dia melihat bahwa Baitul Maqdis lebih baik baginya dibanding seluruh dunia” (HR. Al-Hakim yang disetujui oleh Al-Dzahabi dan disahihkan oleh Al-Albani).
- Negri Yang Penuh Kebaikan
Dalam salah satu riwayat dari Tirmidzi dinyatakan bahwa:
عن زيد بن ثابت قال: بينما نحن عند رسول الله صلى الله عليه وسلم يوما حين قال: طوبي للشام قلت: ما بال الشام؟ قال: الملائكة باسطو اجنحتها على الشام(رواه الترمذى)
Artinya: Dari Zaid bin Tsabit berkata: “ketika kami berada di antara Rasalullah saw.pada suatu hari beliau bersabda: “Beruntunglah negri Syam.” Lalu aku berkata: “Ada apa dengan negri Syam wahai Nabi?” Beliau bersabda: “Para malaikat mengepakkan sayapnya untuk negri Syam.” (HR. Tirmidzi)
Itulah beberapa keistimewaan yang dimiliki Baitul Maqdis. Dengan mengetahui keistimewaan tersebut, kita sebagai kaum muslim agar mengambil peran penting yang dapat menyelamatkan Palestina dari ancaman penjajahan dan ikut menjaga keamanan dan perdamaiannya. Karena itu peran tersebut harus kita lakukan dengan hati-hati agar tidak berbalik menjadi penyulut konflik yang berkepanjangan. Wallahu a’lam bisshawab.
Oleh: Ana Fatimatuz Zahro, Santri Mansajul Ulum.