Menu

Mode Gelap

Liputan · 29 Agu 2023 11:43 WIB ·

Mansajul Ulum Menerima Kunjungan Baha’i


 Kunjungan tokoh Baha’i dari Jakarta, Nasrin Astani dan Ben, ke Pesantren Mansajul Ulum, Cebolek Kidul Margoyoso Pati. Perbesar

Kunjungan tokoh Baha’i dari Jakarta, Nasrin Astani dan Ben, ke Pesantren Mansajul Ulum, Cebolek Kidul Margoyoso Pati.

Kemarin, Senin 28 Agustus 2023, salah seorang tokoh Baha’i dari Jakarta, Nasrin Astani dan Ben, datang mengunjungi Pesantren Mansajul Ulum, Cebolek Kidul Margoyoso Pati. Penganut Baha’i asal Iran ini datang bersama komunitas Baha’i desa Cebolek Kidul. Mereka ingin mengenal keluarga pengasuh pesantren Mansajul Ulum yang merupakan adik kandung Gus Ulil Abshar Abdalla. Mereka mengaku bersahabat baik dengan Gus Ulil. Karena itu, ketika berkesempatan datang ke Cebolek mereka ingin berkenalan dengan keluarga Gus Ulil.

Dalam ramah tamah, Ibu Nasrin merasa senang sekali karena ternyata pengasuh Pesantren Mansajul Ulum, KH. Muhammad Liwa’uddin, pernah telibat aktif dalam memediasi antara komunitas Baha’i dan pemerintah desa untuk memfasilitasi pengadaan area makam untuk non muslim di desa Cebolek Kidul. Ia berterimakasih karena telah membantu komunitas Baha’i dalam menjaga hubungan yang baik dengan komunitas muslim, terutama nahdliyin.

“Keberhasilan desa Cebolek dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama, khususnya dengan Baha’i harus menjadi contoh bagi daerah-daerah yang lain.” Tandas Ibu Nasrin dengan antusias. Pandangan yang sama juga dibenarkan oleh Kiai Liwa’.

Kiai yang menjabat Ketua RMI PCNU Pati ini bercerita, “Dulu, (tahun 2010) ketika saya menghubungi Mas Aniq HT., salah satu aktifis ICRP Jakarta, ia juga komentar seperti itu. Menurutnya, desa Cebolek ini harus dijadikan contoh bagi daerah lain dalam membangun kerukunan umat beragama”, sambung Kiai Liwauddin.

Pengasuh Pesantren Mansajul Ulum juga menekankan pentingnya sikap saling menghormati dalam membangun hubungan antar agama di masyarakat. “Kita tidak perlu melihat minoritas dan mayoritas. Kita harus sama-sama menjaga kerukunan dan perdamaian”, tegasnya. Pendapat tersebut dibenarkan oleh Ibu Nasrin. Karena sejalan dengan keyakinan Baha’i bahwa agama sebenarnya berasal dari sumber yang satu, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Di akhir kunjungan, Ibu Nasrin menghadiahkan bebarapa buku kepada Pengasuh sebagai salam perkenalan. Tak lupa ia juga menceritakan beberapa ajaran dan hari besar dalam agama Baha’i. Agama yang berasal dari dataran Persia ini memiliki tahun baru sendiri yang disebut dengan Nawruz. Hari besar ini dirayakan setiap tanggal 21 Maret sebagai tahun baru mereka.

Dengan saling menceritakan ajaran dan keyakinan dengan terbuka, para tamu dan tuan rumah tampak semakin akrab bercengkerama.

Reporter: Redaksi Em-Yu.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 348 kali

Baca Lainnya

Estafet Kepemimpinan: Pengasuh Lantik Pengurus Baru Periode 2025-2026

19 Mei 2025 - 08:16 WIB

Kembangkan Ide: Klub Menulis Mansajul Ulum Adakan Evaluasi Rutinan

8 Mei 2025 - 08:54 WIB

Debat Kandidat Calon Ketua, Santri Mantapkan Pilihan

7 Mei 2025 - 14:45 WIB

Transparansi dan Demokratisasi: Sidang LPJ Mansajul Ulum Putra Libatkan Seluruh Santri dalam Evaluasi Kinerja 

4 Mei 2025 - 09:56 WIB

Tekankan Pentingnya Kuliah, IPMAFA Berikan Motivasi Studi Lanjut kepada Santri Em-Yu

28 April 2025 - 09:04 WIB

Wisudawan Didorong Untuk Terus Tholabul Ilmi

23 April 2025 - 09:06 WIB

Trending di Liputan