Bulan ramadan merupakan bulan ampunan, dimana pada bulan tersebut umat islam melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Usai ramadan, masyarakat muslim di Indonesia memiliki tradisi unik yang diwariskan oleh para ulama, yang biasa dikenal dengan Halal Bi Halal. Ttradisi ini menjadi momen untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturrahmi sebagai langkah kembali ke fitrah. Istilah Halal Bi Halal ini mengandung makna membersihkan hati serta memperbaiki hubungan sosial dari segala bentuk keluputan dan dosa terhadap setiap insan.
Pada tanggal 10 April 2025 bertepatan 11 syawal 1446 H Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri melaksanakan halal bi halal sekaligus untuk memulai kembali kegiatan pondok seusai libur panjang lebaran. Pada momen tersebut Pengasuh Pondok Pesantren Mansajul ulum, Ibu Nyai Hj. Umdatul Baroroh menyampaikan wejangan tentang pentingnya nilai saling memaafkan sekaligus memotivasi seluruh santri untuk terus istiqomah dalam menuntut ilmu.
Dalam wejangannya, Ibu Nyai Hj. Umdatul Baroroh menekankan kepada santri untuk tidak pernah merasa cukup dalam menuntut ilmu agama. “Sebagaimana janji Allah melalui hadis Nabi Muhammad SAW “barang siapa orang yang diinginkan allah menjadi orang yang baik maka akan difahamkan ilmu-ilmu agama”. Oleh karena itu, setiap santri hendaknya terus memacu diri untuk bersungguh-sungguh dalam mendalam ilmu-ilmu agama dengan istiqamah sebagai bentuk tanggung jawab dan pengabdian kepada Allah SWT.”
“Menuntut ilmu harus dilakukan dengan niat yang ikhlas karena Allah SWT semata. Begitu juga ketika sudah memiliki ilmu maka kewajiban kita adalah menyebarkan ilmu tersebut dengan ikhlas sebagaimana hadis Nabi Muhammad SAW “khoirunnas anfa’uhum linnas”,
sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
Acara ini ditutup dengan momen mushofahah yang diikuti oleh ustadzah-ustadzah madin dan seluruh santri. Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan pun terasa saat satu per satu santri saling berjabat tangan, tersenyum, dan menyampaikan permohonan maaf dengan hati yang tulus. Momen ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi menjadi wujud nyata dari upaya menjaga ukhuwah islamiyah dan memperkuat rasa persaudaraan di antara sesama warga pondok.
Reporter: Manggar Eka R, Redaktur EM-YU