Menu

Mode Gelap

Liputan · 17 Sep 2023 08:26 WIB ·

Pentingnya Memahami Sistem Kesehatan Reproduksi bagi Santri


 Pentingnya Memahami Sistem Kesehatan Reproduksi bagi Santri Perbesar

“Belajarlah menjaga alat reproduksi dengan sehat dan bertanggung jawab sesuai syariat!” Demikian pesan yang disampaikan Bu Nyai Umdah El Baroroh dalam Dialog Kesehatan yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Mansajul Ulum Putri Cebolek Kidul Margoyoso Pati, 15 September 2023 lalu.

Menurutnya, berbicara tentang alat reproduksi dan fungsinya kepada para santri bukanlah hal yang tabu. Santri putri sudah selayaknya tahu tentang dirinya sendiri dan apa yang dia miliki di dalam tubuhnya. Bahkan hal itu penting dikenalkan kepada anak-anak sejak dini.

“Umumnya masyarakat menganggap tabu untuk membicarkan organ reproduksi. Bahkan mereka cenderung menutup-nutupi. Ketika anak-anak menanyakan tentang alat reproduksi, banyak orang tua yang tidak mau menjelaskan dengan gamblang karena mereka menganggap itu adalah sesuatu yang “saru” bagi kalangan anak-anak. Padahal hal tersebut bisa menjadikan mereka semakin penasaran. Sehingga mereka mencari tahu sendiri di luar tanpa bekal pengetahuan yang cukup, melainkan dari dunia maya, dengan tanpa pengawasan orang tua.” Jelasnya dengan prihatin.

Akibatnya, banyak remaja yang tidak bisa menjaga alat reproduksinya secara bertanggungjawab di saat organ-organ tersebut sudah mulai berfungsi. Salah satu tanda berfungsinya alat reproduksi remaja Perempuan adalah dimulainya menstruasi. “Berfungsinya alat reproduksi remaja akan membentuk siklus menstruasi yang dimulai dari masa menstruasi, masa pertumbuhan sel telur sampai matang, masa ovulasi (pelepasan sel telur), hingga masa luteal, yaitu masa menjelang menstruasi kembali.” Tambahnya.

dialog kesehatan

Terbentuknya siklus menstruasi tersebut juga disertai dengan terbentuknya hormon yang membuat para remaja mulai memiliki ketertarikan pada lawan jenis. Ketika remaja tidak memiliki bekal pengetahuan yang cukup, maka sangat berbahaya. Karena hal itu bisa menjerumuskan mereka pada penggunaan alat reproduksi yang tidak bertanggung jawab. Tidak heran jika banyak remaja yang menjadi korban kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan di luar nikah.

Meningkatnya kasus kehamilan di luar nikah di kalangan remaja, menurut pengasuh pesantren Mansajul Ulum Putri ini bukan karena mereka tidak faham hukum agama. “Tidak ada orang yang tidak faham hukum zina adalah haram! Mereka bukan karena tidak tahu hukum agama, tapi karena tidak faham fungsi alat reproduksi dan akibatnya. Sehingga mereka mudah terjerumus untuk menggunakan alat reproduksinya secara tidak bertanggung jawab”, tegasnya prihatin.

Karena itu beliau menegaskan berulang-berulang tentang pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi yang diberikan kepada para santri dan remaja. Supaya mereka mampu menjaga alat reproduksinya secara bertanggung jawab dan terhindar dari ancaman penyakit reproduksi yang mengancam jiwa.

Dialog kesehatan dengan tema “Kenali Dirimu, Kenali Sistem Reproduksimu”, adalah kegiatan rutin tahunan yang digelar oleh santri putri Mansajul Ulum dan diikuti oleh seluruh santri putri. Mereka sangat antusias mengikuti acara hingga akhir, meski saat ditanya tentang organ reproduksinya mereka masih tersipu malu. Tetapi di akhir sesi mereka mulai berani terbuka dan mengemukakan rasa penasarannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang beragam.

Reporter: Durrotul Mahbubah, Santri Mansajul Ulum.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 243 kali

Baca Lainnya

Santri Putra Mansajul Ulum Peringati Maulid Nabi Bersama Pengasuh

16 September 2024 - 10:16 WIB

Semarak HUT RI Ke-79, Santri Mansajul Ulum Meriahkan dengan Lomba

20 Agustus 2024 - 08:29 WIB

Arahan Pengasuh Jelang Cawu I Madin Mansajul Ulum

13 Agustus 2024 - 11:30 WIB

Santri Mansajul Ulum Raih Juara MQK dalam PORSADIN Tingkat Kabupaten Pati

7 Agustus 2024 - 11:19 WIB

Resmikan Komplek Baru, Mansajul Ulum Gelar Sholawatan

25 Juli 2024 - 17:28 WIB

Ibu Hj. Umdatul Baroroh: Tanggung Jawab Orang Tua Kepada Anak

18 Juli 2024 - 09:11 WIB

Trending di Liputan