Kau adalah sunyi
Saat ramai notifikasi
Dan ku kini
Hanya ingin menjadi kopi
Menemanimu dengan kehangatan
Sampai kita dilenyapkan
Oleh sadar akan keheningan
Sunyimu kini menjelma alunan
Menghibur jemari yang lelah
Melipur mata yang merah
Mambaur hati yang gelisah
Dan ku korbankan kopiku
Menjadi penawar bagi fikir yang hambar
Menjadi penular bagi sapa yang pudar
Menjadi getar bagi temu yang sukar
Sampai pada kesekian lagi
Keheningan yang kembali menguasai
Kita mesra dengan sunyi mereka.
Karya: Fairuz, santri Mansajul Ulum