Namamu bagaikan daun-daun kering
Yang beterbangan karena hembusan angin
Dari ranting-ranting kerinduan
Yang rapuh terjatuh luluh dihantam angkuh
Bayang-bayangmu bagaikan cahaya
Di antara kegelapan yang mengekangku di dalamnya
Hadirmu bak lentera dalam gua kegelapan
Namun, kepergianmu secepat matahari pamit
Meninggalkan sejuta umat penikmat senja terasa pahit
Senyumanmu laksana cahaya rembulan
Yang redup namun menenangkan
Lalu, menjelma sinar mentari lembayung
Menjadi cahaya teruntuk netra yang menenangkan
Ranting kerinduan terpelanting
Terjatuh luluh terhantam angkuh
Rasa rindu semakin mencekikku
Kala bayangan ragamu dipeluk erat oleh sang bumi
Terlintas, sambaran petir menghampiri
Bagaikan taman awan berbunga rembulan
Ranting kerinduan yang kutanam semakin berbunga dengan lebat
Walau ragamu tak bersamaku
Namun, bayangmu selalu memelukku di setiap tangis piluku
Karya: Sang Rembulan, Santri Mansajul Ulum.