Sembilan bulan lebih engkau telah mengandungku
Rela menahan sakit waktu lahirkanku
Lalu merawatku dengan penuh kasih sayangmu
Sungguh, suka dukamu telah tertanam dalam jiwaku
Betapa besar pengorbananmu menyertai hari-hariku
Kebohonganmu selalu menjadi teman dari senyum manismu
Sampai akhirnya aku lupa bahwa engkau tengah menderita
Semua engkau lakukan demi lihatku bahagia
Berapa yang harus ku bayar tuk gantikan perjuanganmu?
Mulut yang dulunya tak bisa bicara kini pandai bercerita
Kaki yang dulunya tak bisa berjalan kini mampu berlari dengan kencang
Semua itu atas jasamu, Ibu
Segala yang ada dalam diriku merupakan wujud dari doa-doamu
Aku mohon ridamu tuk antarku selamat dunia akhiratku
Sungguh, betapa durhakanya bila air matamu jatuh karenaku
Betapa celakanya bila kulupakan perjuanganmu
Terima kasih, Ibu..
Karya: Faza Fathunnuha, Santri Mansajul Ulum.