Menu

Mode Gelap

Puisi · 22 Des 2023 07:54 WIB ·

Ibu


 Ibu Perbesar

Sembilan bulan lebih engkau telah mengandungku
Rela menahan sakit waktu lahirkanku
Lalu merawatku dengan penuh kasih sayangmu
Sungguh, suka dukamu telah tertanam dalam jiwaku

Betapa besar pengorbananmu menyertai hari-hariku
Kebohonganmu selalu menjadi teman dari senyum manismu
Sampai akhirnya aku lupa bahwa engkau tengah menderita
Semua engkau lakukan demi lihatku bahagia

Berapa yang harus ku bayar tuk gantikan perjuanganmu?
Mulut yang dulunya tak bisa bicara kini pandai bercerita
Kaki yang dulunya tak bisa berjalan kini mampu berlari dengan kencang
Semua itu atas jasamu, Ibu

Segala  yang ada dalam diriku merupakan wujud dari doa-doamu
Aku mohon ridamu tuk antarku selamat dunia akhiratku
Sungguh, betapa durhakanya bila air matamu jatuh karenaku
Betapa celakanya bila kulupakan perjuanganmu
Terima kasih, Ibu..

Karya: Faza Fathunnuha, Santri Mansajul Ulum.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 187 kali

Baca Lainnya

Gadis Kecil Padang Pasir

10 Januari 2025 - 07:36 WIB

Sang Pengembara

13 Desember 2024 - 08:12 WIB

Pelita di Kegelapan

15 November 2024 - 07:36 WIB

Jalan Kembali

18 Oktober 2024 - 06:46 WIB

Kekasih yang Dirindu

20 September 2024 - 13:46 WIB

Setulus Hujan Semanis Madu, Ibu

30 Agustus 2024 - 08:31 WIB

Trending di Puisi