Izinkan kami turut merayakan lahirmu
Yang dikisahkan beberapa tahun silam lalu
Memang kami tak pernah merasakan dilempari batu
Ataupun mengganjal perut sepertimu
Perjuanganmu saja tak sepenuhnya kita tahu
Lantas, bagaimana mau meneladani sifat-sifat luhurmu?
Suara menggema di seluruh penjuru dunia
Karena sibuk memuji kekasih-Nya
Bagaimana kita mau meneteskan air mata
Sedangkan sirahmu saja belum genap kita baca
Apalagi merasakan kehadiranmu di tengah gemuruhnya suara
Engkau kekasih yang selalu ingin kutemu
Berikan kami sedikit obat penawar rindu
Setidaknya bisa mengikis tuk sekejap waktu
Dengan senantiasa doa tulus menyebut namamu
Harapan kelak bisa mendapat syafaatmu
Wahai kekasih penolongku…
Karya: Fika Nurun Tajalla, Santri Mansajul Ulum.