Menu

Mode Gelap

Puisi · 15 Mar 2024 07:04 WIB ·

Tamu Istimewa


 Sumber: id.pinterest.com Perbesar

Sumber: id.pinterest.com

Mentari ditelan, lalu dimuntahkan kembali oleh malam
Pada setiap malam yang sunyi, lantunan kalam-Nya bersahut-sahutan penuhi jalanan
Semua orang berlomba-lomba bersihkan hati tuk menyambutnya
Sebagai pertanda, bahwa waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba

Ramadhan tajalla
Wahai engkau tamu yang selalu kami tunggu kedatangannya
Wahai engkau yang menjadi waktu diturunkan kitab-Nya
Dan tempat hamba-Nya tak bisa meninggalkan ibadah puasa

Ramadhan tajalla
Beruntunglah bagi orang yang memilikinya
Sang bulan yang penuh akan keberkahan dan keagungan-Nya

Sejenak engkau datang, syukur bahagia pun kami panjatkan
Dan sejenak engkau berlalu, kami pun menangis tersedu-sedu
Meratapi begitu cepatnya waktu kami bersamamu
Dan ternyata hati ini masih kotor penuh debu

Andai saja bisa ku minta, kami ingin semua tahun hanyalah dirimu
Tanpa ada  sesuatu pun yang menjadi lamanya pemisah untuk bertemu
Ya, Ramadhan dengan semua keistimewaanmu.

Karya: Azhar El-Miftah, Santri Mansajul Ulum.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 85 kali

Baca Lainnya

Gadis Kecil Padang Pasir

10 Januari 2025 - 07:36 WIB

Sang Pengembara

13 Desember 2024 - 08:12 WIB

Pelita di Kegelapan

15 November 2024 - 07:36 WIB

Jalan Kembali

18 Oktober 2024 - 06:46 WIB

Kekasih yang Dirindu

20 September 2024 - 13:46 WIB

Setulus Hujan Semanis Madu, Ibu

30 Agustus 2024 - 08:31 WIB

Trending di Puisi