Mentari ditelan, lalu dimuntahkan kembali oleh malam
Pada setiap malam yang sunyi, lantunan kalam-Nya bersahut-sahutan penuhi jalanan
Semua orang berlomba-lomba bersihkan hati tuk menyambutnya
Sebagai pertanda, bahwa waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba
Ramadhan tajalla
Wahai engkau tamu yang selalu kami tunggu kedatangannya
Wahai engkau yang menjadi waktu diturunkan kitab-Nya
Dan tempat hamba-Nya tak bisa meninggalkan ibadah puasa
Ramadhan tajalla
Beruntunglah bagi orang yang memilikinya
Sang bulan yang penuh akan keberkahan dan keagungan-Nya
Sejenak engkau datang, syukur bahagia pun kami panjatkan
Dan sejenak engkau berlalu, kami pun menangis tersedu-sedu
Meratapi begitu cepatnya waktu kami bersamamu
Dan ternyata hati ini masih kotor penuh debu
Andai saja bisa ku minta, kami ingin semua tahun hanyalah dirimu
Tanpa ada sesuatu pun yang menjadi lamanya pemisah untuk bertemu
Ya, Ramadhan dengan semua keistimewaanmu.
Karya: Azhar El-Miftah, Santri Mansajul Ulum.