Melalui pemilihan terbuka, santri Mansajul Ulum, Muhammad Ulil Albab, diangkat sebagai Ketua Umum Duta Damai Santri Jawa Tengah tahun 2023-2025. Pimpinan redaksi EM-YU ini mewakili Mansajul Ulum pada Pelatihan Duta Damai Santri Untuk Pencegahan Radikalisme dan Terorisme wilayah Jawa Tengah bersama lima santri lainnya; Iqbal Kafa billah, Muhammad Sholihul Huda, Muhammad Ainun Ni’am, Durrotul Mahbubah, dan Putri Nadilla.
Acara yang berlangsung dari 12-15 Juni 2023 ini diikuti oleh puluhan santri yang dipilih dari sepuluh pesantren di Jawa Tengah. Pelatihan yang digelar di hotel Novotel, Semarang ini diadakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jawa Tengah. Duta Damai Jateng sendiri adalah komunitas independen yang bergerak dalam menyebarkan pesan perdamaian melalui media sosial.
Salah satu staf BNPT, Budi Hartawan, menegaskan bahwa santri bisa menyebarkan nilai wasathiyah dengna baik. Karena santri sangat responsif dan bisa diajak kerjasama dalam hal apapun. “Kita bisa lebih “berisik” dari pada kelompok sebelah dalam menyebarkan nilai wasatiyah dengan kemampuan yang kita miliki. Sesungguhnya kita bisa membawa nama santri dengan baik. Saya percaya bahwa santri itu bisa dalam segala aspek kehidupan”, tegasnya dalam sambutan penutupan. Pelatihan di Jawa Tengah ini adalah pelatihan kedua yang digelar oleh BNPT setelah sebelumnya sukses diadakan di Jawa Timur.
Sementara ketua Duta Damai Santri Jawa Tengah dalam sambutannya mengajak para santri untuk menguatkan kerjasama dan menyatukan pandangan untuk mewujudkan tugas bersama. “Kita satukan arah, tujuan, dan pandangan kita untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi tugas kita”. Demikian sambutan Ulil selalu ketua umum terpilih Duta Damai Santri Regional Jateng 2023. Terakhir, harapan Ulil kepada seluruh anggota agar mengedepankan kerjasama secara profesional dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pesantren.
Dengan semangat resolusi Jihad ia juga berharap para santri lebih bisa melek digital supaya bisa berdakwah lebih masif di media sosial. Tujuannya tidak lain untuk menjernihkan dunia maya dengan konten-konten positif yang berkesinambungan, demi menjaga perdamaian serta keutuhan NKRI dan mencegah penyebaran paham radikal maupun terorisme di Indonesia.
Reporter: Durrotul Mahbubah, santri Mansajul Ulum.
