Menu

Mode Gelap

Literasi Santri · 13 Jan 2023 18:57 WIB ·

For Palestina


 Sumber gambar: id.pinterest.com Perbesar

Sumber gambar: id.pinterest.com

Booom… Suara dentuman yang sangat keras terdengar dari salah satu masjid di Kota Gaza. Orang-orang muslim langsung membubarkan diri dari masjid Petra, membatalkan ibadah yang sedang mereka lakukan demi menyelamatkan  nyawa dari kekejaman tentara Israel. Sudah dari dulu para tentara Israel mencoba untuk merebut tanah Palestina dan menguasai Baitul Maqdis dari para kaum muslimin dan orang-orang Palestina.

Salah seorang pemuda gagah berlarian dengan menggendong seorang anak kecil dan menggandeng tangan seorang wanita.

“Tak apa nak, kita akan selamat.” ucapnya.

Dialah Hamzah, seorang pemuda taat yang sekarang sedang mencoba menyelamatkan istri dan anaknya yang bernama Husein.

“Aisyah, kamu yang kuat ya demi anak kita. Sebentar lagi kita akan selamat.”

Wanita yang bernama Aisyah tersebut berstatus sebagai istri Hamzah. Dia sekarang sedang menahan rasa sakit karena kakinya tertimpa reruntuhan bangunan.

Hamzah sekarang sudah tiba di salah satu rumah temannya yang terletak di Kota Gaza. Dia sekarang sudah cukup aman karena jarak rumah tersebut ke Masjid Petra cukup jauh. Hamzah mengetuk pintu rumah tersebut dan seorang pemuda pun menyambutnya dengan raut wajah cemas.

“Hamzah, Alhamdulillah kau datang. Bagaimana keadaanmu.?”

“Alhamdulillah Umar, aku baik-baik saja. Tapi istri saya sedang terluka. Maukah kau menolongnya?.”

“Oh tentu saja. Mari masuk dulu, aku akan mencoba menyembuhkan.”

Pemuda tersebut mempersilahkan Hamzah masuk. Ia bernama Umar, salah satu sahabat Hamzah sejak 5 tahun yang lalu. Ia seorang pemuda lulusan S2 kedokteran di Prancis yang sekarang mengabdi di Palestina untuk menyelamatkan nyawa orang-orang Palestina.

“Umar, saya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan para tentara Israel itu. Sudah banyak korban yang tidak bersalah berjatuhan.” Ucap Hamzah dengan tangan terkepal.

Saat ini Hamzah sangat geram dengan apa yang telah dilakukan oleh para tentara Israel tersebut terhadap warga Palestina.

“Sabar dulu Hamzah. Kita harus Menyusun rencana dan memikirkan dengan matang-matang dulu sebelum bertindak.”

Umar yang sudah selesai membalut luka istri Hamzah mencoba menenangkannya. Hamzah mencoba berfikir dan dia akhirnya angkat bicara.

“Oke, kita akan bergerak. Malam ini kita akan pergi ke kota Shan’a untuk menyusun strategi. Aku akan menyuruh salah satu tentara di sana untuk menjemput kita.” Ucap Hamzah dengan tegas.

Hamzah ternyata adalah salah satu mantan panglima jenderal dari Indonesia yang dikenal baik dan disegani oleh para tentara Palestina. Ia pergi ke Palestina untuk mengabdi di Palestina. Di sini, Hamzah dijadikan panglima tempur oleh jenderal Abdullah karena prestasinya yang sangat gemilang di Indonesia.

Malam pun tiba dan sekarang sudah pukul 00.00 malam. Helikopter Gulfstream 670 mendarat di halaman belakang rumah Umar. Mereka sebelumnya sudah bersiap menunggu di halaman belakang rumah Umar. Mereka menaiki helikopter tersebut dan helikopter pun terbang melintasi langit kota Gaza.

Pada saat melewati salah satu markas tentara Israel, ada salah satu dari tentara Israel yang melihat helikopter yang ditumpangi oleh Hamzah.

“ هناك أعداء، هناك أعداء.”  (ada musuh, ada musuh). Tentara Israel tersebut berseru. Setelah itu datanglah rekan-rekannya yang lain dengan membawa senjata AK47.

Drrrt… Drrrt… Tembakan beruntun pun diluncurkan.

“Hati-hati, Yusuf.” Hamzah berbicara pada pilot helikopter.

“Kalian tenang saja, aku sudah biasa menghadapi situasi seperti ini. Kalian pegangan yang kuat.” Ucap Yusuf.

Helikopter meliuk-liuk menghindari serangan peluru yang ditembakkan tentara Israel dengan mudah.

Yusuf adalah salah satu pilot helikopter profesional yang sangat handal dalam medan apapun. Hamzah mengenal Yusuf sejak menjadi panglima tentara Palestina. Sejak saat itu keduanya berteman.

Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam, mereka pun sampai di kota Shan’a yang berjarak 250 km dari Kota Gaza.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 306 kali

Baca Lainnya

Khifdzul Lisan

10 Oktober 2023 - 08:05 WIB

Muhammad

6 Oktober 2023 - 08:32 WIB

Muhammad

Bentuk Memuliakan Ilmu Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim

3 Oktober 2023 - 16:09 WIB

Bapak Tidak Datang

22 September 2023 - 12:46 WIB

Purnama : Rindu Pulang

8 September 2023 - 07:12 WIB

Dinamika

25 Agustus 2023 - 13:52 WIB

santri
Trending di Literasi Santri