Menu

Mode Gelap

Literasi Santri · 16 Des 2022 10:47 WIB ·

Mimpi di Edinburg


 Sumber gambar: Id.Pinterest.com. Perbesar

Sumber gambar: Id.Pinterest.com.

Di sebuah toko buku tua. Pukul 20.50, seorang pemuda berumur sekitar enam belas tahun tengah melihat jam tangan rolex-nya. Ia Nampak sedang menunggu seseorang sambil mengamati interior toko buku tua yang begitu menagjubkan itu. Ia terus berjalan melewati koridor dan memasuki sebuah ruangan yang berisi penuh dengan buku-buku klasik era delapan ratusan. Seperti buku berjudul Animal Farm dan Pride and Prejudice karya dua penulis terkemuka dari Britania Raya yakni George Orwell dan Jane Austen. Sebuah toko tua yang luar biasa dengan koleksi buku-buku klasik yang begitu banyak. Setelah pemuda itu puas melihat-lihat ruang penjualan buku yang telah dipamerkan, ia memutuskan melanjutkan penelusuranya kembali menuju ruang berisi lukisan dan poster-poster ilmuwan abad pertengahan hingga modern, seperti poster bergambar Galileo Galilei, Sir. Isaac Newton hingga poster-poster ilmuwan muslim Ibnu Sina dan Al-Khawarizmi. Sampai pada akhirnya pemuda itu tak sengaja melihat sebuah poster yang membuat dirinya terkagum-kagum. Yah itu adalah poster lukisan seniman legendaris asal italia Leonardo Da Vinci. Dirinya sangat terkesan atas keindahan seni dan misteri-misteri yang disembunyikan Da Vinci dalam lukisanya. “Luar biasa!” Guman pemuda itu.

Tak lama kemudian ia melihat jam tangan rolex-nya untuk yang kedua kali. “Kurang lima menit lagi dia akan datang,” ucap pemuda itu dengan senyuman mengambang di raut wajahnya.

Suatu malam yang sunyi di pesantren ibu kota bernama Pon. Pes. Darl Talamidz, seorang santri bernama Kang Faruq tengah mendapatkan giliran berjaga di perpustakaan pondok sambil membaca-baca buku. Ia sangat menikmati malamnya dengan membaca, sampai-sampai ia tak sadarkan diri kalau sejak tadi ada seorang santri lain yang memanggil-manggil namanya.  “Kang Faruq!” Ucapnya lagi yang ke sekian kali.

“Iya, ada apa?” Jawab Faruq “Sampean dipanggil Kang ketua pondok di kantor.”

Mendengar ucapanya barusan seketika raut wajah Faruq mulai sedikit tegang. “Kenapa aku dipanggil malam-malam begini? Apa mungkin ada kasus pelanggaran santri lagi.” Pikirnya. Karena ia adalah salah satu anggota Sie. Keamanan pondok. Tak lama kemudian Faruq pun bergegas pergi menemui Kang Usman selaku ketua pondok. Hingga akhirnya ia tiba di depan pintu kantor. Di situ terlihat sudah ada dua orang yakni kang Usman dan kang Nadjib, salah satu anggota keamanan lainya. Faruq pun mengucapkan salam dan langsung masuk. Kemudian ia duduk diantara mereka berdua. “Ruq, ada laporan santri surat-suratan sama ajnabiyah,” ucap Kang Usman tanpa basa basi.

Seketika wajah Faruq pun mulai serius. “Memang ada buktinya, Kang?” Tanya Faruq.

Ada satu bukti tapi kami masih bingung apa maksudnya. Makanya kami memanggilmu kesini untuk membantu.” Ujar ketua sambil menyodorkan sebuah surat yang bertulis :

SIR LELAYOUYIMS

HEI TEMAN LAMA LETTETOS 2I00.

DI DEKAT PENJUAL SESUATU YANG MEMBUAT NEWTON BERFIKIR.

Tulis Komentar
Artikel ini telah dibaca 686 kali

Baca Lainnya

Khifdzul Lisan

10 Oktober 2023 - 08:05 WIB

Muhammad

6 Oktober 2023 - 08:32 WIB

Muhammad

Bentuk Memuliakan Ilmu Dalam Kitab Ta’limul Muta’allim

3 Oktober 2023 - 16:09 WIB

Bapak Tidak Datang

22 September 2023 - 12:46 WIB

Purnama : Rindu Pulang

8 September 2023 - 07:12 WIB

Dinamika

25 Agustus 2023 - 13:52 WIB

santri
Trending di Literasi Santri