Pati – 17 Agustus 2021, Peringatan hari kemerdekaan di pesantren Mansajul Ulum tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Semangat kemerdekaan kali ini diwujudkan oleh santri dengan mengadakan Kelas Motivasi Menulis Untuk Santri melalui webinar. Acara yg diikuti oleh santri putra/putri Mansajul Ulum ini menghadirkan dua narasumber yang cukup fenomenal, Bapak Ulil Abshar Abdalla, dan Bapak Jamal Pati.
Gus Ulil, demikian beliau sering disapa, menegaskan tentang pentingnya menulis bagi para santri. Menulis adalah bagian dari tradisi dan kebutuhan santri. Santri bisa mengaji kitab-kitab setiap hari ini berkat para ulama yang menuliskan ilmu-ilmunya. Sehingga kita bisa menikmatinya hingga sekarang. Sebagai rasa syukur atas warisan para ulama, maka kita harus mau melanjutkan tradisi menulis agar ilmu ini tidak berhenti berkembang. “Hukum menulis ini fardhu kifayah”. Tambah narasumber kedua, Bapak Jamal Makmur.
“Kegiatan menulis juga bemanfaat untuk membantu mengorganisir pikiran kita.” Lanjut Pak Lurah Ngaji Ihya Online itu. Kemampuan menulis ini harus diasah dan dibiasakan sejak sekarang. “Santri harus memupuk keberanian dan rasa percaya dirinya.” Sambung narasumber kedua. Rasa percaya diri itu bisa dimulai dari menulis apapun yang kita ketahui dengan baik. Untuk meningkatkan pengetahuan kita, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan mentradisikan kegiatan membaca. Membaca tulisan-tulisan penulis yang baik penting dilakukan oleh santri untuk menemukan figure yang bisa dijadikan role model oleh santri dalam proses belajar menulis.
Kedua narasumber mengakui bahwa sejak belia keduanya telah mengagumi tulisan-tulisan tokoh besar, seperti Gus Dur, Cak Nur serta Kiai Sahal. “Baca tulisan para tokoh itu dan ikutilah gayanya. Meniru itu penting! Setelah sering membaca dan meniru, nanti kalian akan menemukan gayamu sendiri.” Demikian pesan Gus Ulil.
Kelas motivasi menulis ini dibuka untuk menumbuhkembangkan tradisi literasi di kalangan santri. “Tradisi ini wajib dikembangkan di lingkungan Mansajul Ulum, karena muassis pondok kita adalah penulis. Sebagaimana kita tahu Kiai Abdullah Rifai memiliki beberapa karya dalam bidang nahwu dan fiqh yg ditulis dalam nazam berbahasa Arab yang apik.” Demikian ingat Bapak Jamal di akhir acara.
Reporter: Durrotul Mahbubah